Mohon tunggu...
Sutanto Kosasi
Sutanto Kosasi Mohon Tunggu... Guru - Teacher

To infinity and beyond...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggugat Lafal Yunikon

24 Februari 2019   19:38 Diperbarui: 24 Februari 2019   20:14 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita ketahui, setelah Debat Presiden yang kedua pada hari Minggu, tanggal 17 Febuari 2019, ada beberapa hal yang menjadi topik hangat perbincangan maupun perdebatan masyarakat terutama para netizen di dunia maya. Salah satu hal yang diperdebatkan adalah pertanyaan tentang "unicorn" yang ditujukan oleh pak Jokowi kepada pak Prabowo. Sementara para projo lebih condong membicarakan tentang ketidakpahaman pak Prabowo atas istilah "unicorn", pihak yang berseberangan ramai membicarakan pengucapan atau lafal kata yang dimaksud oleh pak Jokowi, dimana pak Jokowi melafalkannya sebagai "yunikon".

Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Riza Patria dan rekannya, Fadli Zon, tidak ketinggalan untuk turut serta memberikan pendapatnya tentang hal tersebut, dimana mereka mengkritik skill bahasa Inggris presiden Jokowi yang pas-pasan sehingga mengucapkan dengan benar kata "unicorn" saja tidak mampu. "Pengucapan "unicorn" seharusnya ada bunyi "r","demikian kira-kira menurut kedua politikus Gerindra tersebut.

Pendapat kedua politikus tersebut tentu saja menjadi bahan bakar bagi para pendukung pak Prabowo untuk memviralkan kesalahan pengucapan pak Jokowi. Di social media semisal Youtube dan Twitter, dengan mudahnya kita akan menemukan konten yang kurang lebih menyatakan "presiden Jokowi tidak mampu mengucapkan "unicorn" dengan baik dan benar" dan hal itu menjadi bahan olok-olokan oleh para pendukung pak Prabowo.

Sayang beribu sayang, olok-olokan mereka hanya menunjukkan betapa tidak berhati-hatinya mereka ketika mengkritik seseorang. Istilahnya, kalau diri sendiri tidak tahu, tidak mengerti dan juga tidak pintar berbahasa Inggris, kok berani-beraninya ngegas dengan mengkritik bahwa pengucapan "unicorn" tanpa bunyi "r" itu salah?

Didalam kamus Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, kosa kata "unicorn" mempunyai lafal "ju:niko:n". Perhatikan baik-baik: tidak ada lafal huruf "r" disitu. Kalau anda mempunyai kamus Oxford di rumah, silakan anda cek sendiri. Kalau anda mencoba meng-google kosa kata tersebut, anda akan menemukannya di website kamus Oxford, Cambridge, Longman, dan lain-lain, beserta lafal atau cara pengucapannya.

Ada dua cara pengucapan "unicorn" yang bisa anda lihat di website-website tersebut. Lafal yang pertama adalah seperti yang tertulis diatas, tanpa bunyi huruf "r", dan disitu anda bisa melihat info tambahan bahwa itu adalah lafal British English (UK). Sementara lafal yang kedua adalah "ju:niko:rn" dengan bunyi huruf "r" dan itu adalah lafal American English (US). Masih kurang yakin? Silakan klik icon speaker yang ada disitu dan anda akan mendengar lafal "unicorn" tanpa bunyi "r" dan dengan bunyi "r" yang cukup jelas.

Di dalam dunia berbahasa Inggris, ada dua versi yang populer yaitu Bristish English dan American English. Cara pengucapan dan ejaan (spelling) bisa saja sama atau berbeda diantara kedua versi tersebut. Orang-orang Inggris memang tidak atau jarang mengucapkan (=melemahkan) bunyi huruf "r" di sebagian besar kosa kata yang mengandung huruf tersebut apabila huruf "r" terdapat di tengah atau akhir kata. Cara pengucapan seperti ini biasa disebut dengan istilah non-rhotic. Orang-orang Amerika justru agak kental dengan bunyi huruf "r", walaupun di beberapa wilayah semisal di New England (Boston) dan New York masih bisa ditemukan non-rhotic speaker.   Sementara bagi orang-orang Irlandia dan Skotlandia, bunyi "r" justru sangat kental ketika mereka mengucapkannya sehingga bisa kedengaran seperti "rr".

So, bagaimana kesimpulannya? Ucapan pak Jokowi dengan bunyi "yunikon" sudah benar. Ingat, lafal dikamus adalah bunyi "j", tapi dalam prakteknya, sesuai dengan lidah kita orang Indonesia, lafalnya menjadi "y" dan itu adalah hal yang umum. Bahkan orang Inggris dan Amerika sendiri pun tidak kental bunyi "j"-nya sehingga bisa kedengaran seperti "y". Dengan demikian, tak ada yang perlu dipermasalahkan dari pengucapan pak Jokowi tersebut.

Sementara bagi Ahmad Riza Patria dan Fadli Zon (beserta para pendukungnya), ketika mereka mengklaim bahwa lafal "unicorn" yang benar adalah dengan bunyi "r", jelas itu menunjukkan mereka tidak atau belum mempelajari bahasa Inggris dengan baik dan benar. Mereka seharusnya belajar atau mencari tahu dulu, bahwa aksen, cara pengucapan dan ejaan bahasa Inggris bisa saja berbeda tergantung orang dan wilayahnya masing-masing. Tapi karena memang niatnya cuma mau mempermalukan pak Jokowi, yah...apa boleh buat...yang penting ngegas dulu, benar atau salah urusan belakangan, sehingga akhirnya yang harus merasa malu ya diri mereka sendiri.

Nggak ngerti kok ngegas....weleh...weleh...

https://dictionary.cambridge.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun