Keberadaan tim Garuda Pertiwi ini, rasa-rasanya, masih berat menembus ke Piala Asia di Australia, bila Satoru tidak dapat mengatasi "kelemahannya".
(Supartono JW.30062025)
Kendati mampu menang 1-0 atas Kirgistan dalam laga pertama kualifikasi Grup D AFC Women Asian Cup 2026 melalui gol tunggal pemain diaspora, Isa Guusje Warps di menit ke-66 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/6/2025), tim asuhan Satoru Mochizuki ini wajib memperbaiki diri untuk menghadapi laga kedua dan ketiga melawan Pakistan pada Rabu (2/6/2025) dan China Taipei pada Sabtu (5/6/2025).
Heran, tendangan jarak jauh
Jujur, saya heran, dengan permainan Garuda Pertiwi sepanjang laga. Meski penjaga gawang, barisan belakang, dan barisan tengah tampil baik, namun barisan depan tampil tidak seperti sebuah tim bernama Timnas. Tidak ada daya kreativitas dalam mencetak gol, bahkan penyerang bernomor punggung 9 (Claudia Alexandra Scheunemann) yang saya sebut bermain di bawah perform, justru dipertahankan hingga menit akhir.
Bila daya kreativitas nan cerdas
ditunjukan para pemain depan didukung pemain tengah dan belakang, bukan hal mustahil akan lahir banyak gol. Beruntung di menit 66 Warps mendapat keuntungan di kotak pinalti Kirgistan, bola liar di tiang dekat langsung disambar dan gol.
Apakah gol lahir dari tendangan jarak jauh?
Banyaknya kesempatan mencipta gol yang terbuang percuma dengan upaya tendangan jarak jauh, saya pikir bukan kemauan dan inisiatif pemain. Tetapi, sepertinya, itu adalah strategi dan taktik yang dimaui Satoru.
Herannya, meski tendangan jarak jauh terus gagal karena tidak berkualitas, Satoru tidak nampak mengubah skema serangan. Dan, gol keberuntungan Warps, apakah bagian dari skema serangan Satoru?
Yang paling saya heran, hampir setiap pemain, mau penyerang atau pemain tengah atau belakang, semuanya mempraktikan tendangan jarak jauh, untuk menciptakan gol. Praktik itu saya pikir hanya strategi dan taktik di babak pertama.
Tapi ternyata, di babak kedua, Satoru nampak tidak mengubah model serangan dalam rangka menciptkan gol. Setiap pemain yang menguasai bola di luar kotak pinalti, meski ada kesempatan mengirim umpan ke rekannya ke kotak pinalti dan dapat penetrasi ke tiang dekat, selalu kesempatan itu dibuang dengan tendangan jarak jauh yang rata-rata tidak berkualitas.
Lawan Pakistan