Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Benahi Penyelesaian Akhir Garuda Pertiwi

30 Juni 2025   12:41 Diperbarui: 30 Juni 2025   13:07 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Keberadaan tim Garuda Pertiwi ini, rasa-rasanya, masih berat menembus ke Piala Asia di Australia, bila Satoru tidak dapat mengatasi "kelemahannya".

(Supartono JW.30062025)

Kendati mampu menang 1-0 atas Kirgistan dalam laga pertama kualifikasi Grup D AFC Women Asian Cup 2026 melalui gol tunggal pemain diaspora, Isa Guusje Warps di menit ke-66 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (29/6/2025), tim asuhan Satoru Mochizuki ini wajib memperbaiki diri untuk menghadapi laga kedua dan ketiga melawan Pakistan pada Rabu (2/6/2025) dan China Taipei pada Sabtu (5/6/2025).

Heran, tendangan jarak jauh

Jujur, saya heran, dengan permainan Garuda Pertiwi sepanjang laga. Meski penjaga gawang, barisan belakang, dan barisan tengah tampil baik, namun barisan depan tampil tidak seperti sebuah tim bernama Timnas. Tidak ada daya kreativitas dalam mencetak gol, bahkan penyerang bernomor punggung 9 (Claudia Alexandra Scheunemann) yang saya sebut bermain di bawah perform, justru dipertahankan hingga menit akhir.

Bila daya kreativitas nan cerdas
ditunjukan para pemain depan didukung pemain tengah dan belakang, bukan hal mustahil akan lahir banyak gol. Beruntung di menit 66 Warps mendapat keuntungan di kotak pinalti Kirgistan, bola liar di tiang dekat langsung disambar dan gol.

Apakah gol lahir dari tendangan jarak jauh?

Banyaknya kesempatan mencipta gol yang terbuang percuma dengan upaya tendangan jarak jauh, saya pikir bukan kemauan dan inisiatif pemain. Tetapi, sepertinya, itu adalah strategi dan taktik yang dimaui Satoru.

Herannya, meski tendangan jarak jauh terus gagal karena tidak berkualitas, Satoru tidak nampak mengubah skema serangan. Dan, gol keberuntungan Warps, apakah bagian dari skema serangan Satoru?

Yang paling saya heran, hampir setiap pemain, mau penyerang atau pemain tengah atau belakang, semuanya mempraktikan tendangan jarak jauh, untuk menciptakan gol. Praktik itu saya pikir hanya strategi dan taktik di babak pertama.

Tapi ternyata, di babak kedua, Satoru nampak tidak mengubah model serangan dalam rangka menciptkan gol. Setiap pemain yang menguasai bola di luar kotak pinalti, meski ada kesempatan mengirim umpan ke rekannya ke kotak pinalti dan dapat penetrasi ke tiang dekat, selalu kesempatan itu dibuang dengan tendangan jarak jauh yang rata-rata tidak berkualitas.

Lawan Pakistan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun