Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konflik Iran vs Israel, Sikap Indonesia seperti Semar

17 Juni 2025   10:24 Diperbarui: 17 Juni 2025   10:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Hingga pagi ini, Selasa (17/6/2025) perang Iran-Israel kini memasuki hari kelima di mana serangan udara dan rudal terus berlangsung di kedua negara. Eskalasi konflik ini membuka peluang bagi pecahnya perang terbuka yang lebih besar di kawasan Timur Tengah.

Atas kondisi ini, kepada awak media, Senin (16/6/2025), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto meminta Presiden Prabowo Subianto mengantisipasi dampak konflik bersenjata antara Iran dengan Israel. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga dimintanya untuk mencermati konflik antara kedua negara itu.

"Apakah rencana pertahanan strategi kita sudah pas? Nyata-nyata orang yang terlibat (dalam perang) sangat sedikit, tapi daya rusaknya besar," ujar Utut.

"Sekali lagi, kita dunia saling terkait, hanya betapa besar keterkaitannya dengan Indonesia. Ini yang kita harapkan Pak Presiden Prabowo harus siap dan sigap mengantisipasi," sambungnya.

Kondisi tersebut, memang wajib disikapi oleh Indonesia bahwa meningkatnya eskalasi militer antara Iran dan Israel tidak boleh dianggap sepele. Apalagi konflik yang sudah berjalan beberapa hari itu sudah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur strategis.

Pertanyaannya, apakah Indonesia hanya akan menjadi penonton? Tidak bersiap dan mengkalkulasi kesiapan sistem dan konsep pertahanan Indonesia. Sebab, selama ini, Indonesia jelas-jelas berstatus negara yang berseberangan dengan Israel.

Pertanyaan masyarakat yang sudah mulai resah dengan perang mereka, tentu akan ada akibatnya bagi Indonesia dan rakyat baik dalam hal pertahanan hingga imbas dalam hal ekonomi (baca: harga minyak).

Sikap pemerintah

Bila sebagai rakyat biasa, kita hanya dapat mendoakan agar yang benar dan baik menjadi pemenang, hingga konflik berakhir, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025), kepada awak media mengatakan, Presiden Prabowo mendorong Iran dan Israel segera melakukan deeskalasi konflik dan gencatan senjata.

Hasan menuturkan, pemerintah mengecam segala bentuk agresi dan penyerangan terhadap negara lain. Kemudian, Prabowo juga menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional.

"Jadi di manapun terjadi konflik, di manapun terjadi agresi militer, di manapun terjadi invasi, maka pemerintah kita secara konsisten menyerukan tiga hal tersebut. Jadi enggak akan kemana-mana, jadi kita akan selalu dalam posisi yang seperti itu," ujar Hasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun