"Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, kita bisa mencatatkan sejarah. Terima kasih kepada masyarakat Purbalingga yang begitu antusias mendukung Big Iftar 2025. Semoga momen ini mempererat tali persaudaraan kita," ujar Bupati termuda di Indonesia ini.
Dalam sambutannya, Fahmi juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Big Iftar 2025.
Fahmi menjelaskan bahwa pendanaan acara tidak hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga melalui partisipasi aktif para sponsor.
"Ini adalah bukti bahwa kita tidak menyerah pada keterbatasan. Kolaborasi adalah kunci sukses kegiatan ini," urainya.
Acara Big Iftar 2025 ditutup dengan shalat Magrib berjemaah dan doa bersama, berharap agar Purbalingga semakin dikenal sebagai kota yang kaya budaya dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
Sukses dan berhasilnya "Big Iftar 2025" yang bahkan memecahkan rekor MURI dan rekor Dunia, semakin membuat nama Purbalingga moncer, karena sebelumnya, dari Purbalingga, kota kelahiran saya ini, muncul kisah hebat dari Band Sukatani, yang bukan hanya menggeparkan Indonesia, tetapi juga dunia dari sektor kesenian, musik.
Selamat untuk kotaku Purbalingga. Selamat untuk Mas Bupati, di tengah suburnya drama korupsi di Indonesia, untuk acara "Big Iftar 2025", Mas Fahmi bicara transparansi dan akuntabilitas. Ini saya sebut sebagai melangkah, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Semoga, di Ramadan yang penuh berkah, rahmat, ampunan, dan dijauhkan dari api neraka, bagi siapa saja, orang-orang yang mengajukan diri untuk mendapat amanah dari rakyat, baik yang duduk di parlemen mau pun pemerintahan, dengar kata-kata Mas Fahmi itu! Transparansi dan akuntabilitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI