Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Timnas, Ada Poin FIFA di Laga Kedua, Lho!

4 Januari 2024   00:59 Diperbarui: 4 Januari 2024   01:01 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Itu karena, uji tanding pertama tidak masuk dalam hitungan poin FIFA. Berbeda dengan laga kedua yang akan masuk perhitungan ranking FIFA meski digelar di luar kalender FIFA. Karena hanya laga kedua Timnas Indonesia vs Libya pada 5 Januari 2024 yang didaftarkan ke FIFA, yaitu masuk tier 1 (FIFA Match A).

FIFA Match A atau laga internasional tier 1 merupakan pertandingan yang digelar di luar kalender FIFA. Bobot poin yang didapat  maksimal lima angka. Berbeda dengan FIFA Matchday atau pertandingan yang masuk ke dalam kalender FIFA. Sekalipun laga yang digelar bertajuk uji coba, bobot poinnya mencapai 10 angka.

Jadi, dengan kondisi tersebut, sebab laga ke-1 tidak ada hitungan poin, maka STy benar-benar membuat pemain yang dibawa ke Turki bukan sebagai turis. Tetapi wajib unjuk gigi di laga yang sama sekali tidak berpengaruh pada ranking FIFA.

Baru di laga ke-2, deretan pemain naturalisasi plus pemain yang menunjukan kompetensinya, tentu akan dipercaya merumput.

Semoga, di laga ke-2, pemain yang dipercaya turun, tidak akan membunuh dirinya sendiri, mempermalukan dirinya sendiri, sekaligus mempermalukan STy, karena tidak dapat tampil sesuai ekspetasi sesuai standar pemain nasional.

Publik sepak bola nasional, sangat berharap, di laga ke-2, pemain yang dipercaya turun, adalah pemain yang cerdas intelegensi dan personality, cerdas otak dan cerdas emosi.

Sekali lagi, bila kita tidak tahu tujuan dan latar belakang dari sebuah proses kegiatan/program yang dilakukan oleh orang lain/pihak lain, hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi kita, tetaplah setia menjadi penonton/penikmat saja, meski mengecewakan dan tidak menghibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun