Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

(12) Bila Komitmen, Merespons dan Tidak Apatis

3 April 2023   21:43 Diperbarui: 3 April 2023   22:12 2342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikustrasi Supartono JW

Respons juga dipahami sebagai umpan balik yang memeiliki peran atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi.

Dan, apatis adalah perlakuan acuh tak acuh, tidak peduli dan masa bodoh kepada berbagai hal.

Secara umum, komitmen adalah bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengingat seseorang kepada orang lain untuk tindakan tertentu, terutama ketika menjalani hubungan bersama orang tersebut. Perlu diketahui bahwa dalam menjalani komitmen ini harus dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaan, serta bergantung pada bagaimana situasi dari masing-masing individu.

Wujud komitmen sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, komitmen yang sepaket dengan merespons dan sikap tidak apatis adalah;
(1) Komitmen terhadap diri sendiri
(2) Komitmen dalam suatu hubungan
(3) Komitmen terhadap keluarga
(4) Komitmen dalam pekerjaan
(5) Komitmen terhadap lingkungan

Lalu, komitmen dalam organisasi
(1) Komitmen afektif
(2) Komitmen kontinuan
(3) Komitmen normatif


Dalam kesempatan ini, saya tidak akan menjelaskan bentuk-bentuk komitmen tersebut secara detail, namun, cukup mengangkat kasus tentang komitmennya saja. Dan, nanti bisa kita pahami, contoh kasus tersebut, adalah drama dari kegagalan komitmen yang mana?

Yang pasti, dari semua jenis komitmen tersebut, dalam menjalaninya wajib disertai rasa tanggung jawab yang besar, tidak hanya sekadar ucapan belaka saja. Siapa pun yang menjadi bagian dalam komitmen, wajib bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri, maupun individu lain yang bersangkutan dan saling terkait.

Memang, makna tentang komitmen, biasanya tidak lepas dari  "janji" atau "perjanjian". Tetapi di dalam komitmen, belum tentu dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis. Ada beberapa komitmen yang dilakukan hanya berdasarkan janji lisan antara pihak-pihak yang bersangkutan, seperti orang pacaran, misalnya.

Kasus tidak komitmen

Bila saya ungkapkan contoh-contoh, kasus nyata orang/pihak yang tidak komitmen, tidak merespon, dan apatis, tentu di setiap bidang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam keorganisasisan pasti ada. Namun, dalam kesempatan ini, saya angkat dua kasus yang masih hangat dan selalu hangat, bahkan panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun