Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan Perjalanan (5) 28 Juli, Paris: Menara Eiffel, Museum Louvre, Notre-Dame Cathedral, Sungai Seine, dan Galeries Lafayette

28 Juli 2020   16:31 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:28 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan, rekan-rekan di tempat kerjanya, yang sama-sama menjadi pemandu wisata, juga tidak ada yang menikah untuk memiliki anak. Rencana tidak memiliki anak, malah sudah dibicarakan kepada pihak keluarga masing-masing, sebelum mereka menikah. Mengapa? Jawabnya, simpel. Punya anak di Paris, biaya mahal. Kisah ini, mungkin dalam kesempatan lain bisa saya ulas.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sambil terus membereikan informasi sepanjang perjalanan, Mrs. A. menjelaskan soal Menara Eiffel yang sudah nampak dari jauh. Menara yang dirancang oleh Gustave Eiffel pada tahun 1889, memiliki 3 lantai (tower) dengan 1.710 anak tangga. Namun, saat nanti kami menuju tower 2 akan menggunakan lift.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Menariknya lagi, Mrs. A. juga mengingatkan bahwa saat nanti kita memasuki wialayah Menara Eiffel dan masuk ke dalamnya, terlebih saat berdesakan di dalam lift, kita harus hati-hati. Sebabnya, sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa di Menara Eiffel ini, banyak sekali pencopet. Bahkan, pencopet modern di situ ada yang bekerja secara individu, kelompok, bahkan menyerupai keluaraga, ayah-ibu-anak.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Begitu kami sudah berada di bawah menara, kami pun antri untuk masuk lift. Meski kami tidak singgah di lantai/tower 1, Mrs. A. menjelaskan bahwa di tower 1 ada kaca transparan. Sehingga bila kita berada di situ, akan ada sensasi mendebarkan dengan berdiri dan berjalan di lantai kaca menara Eiffel, dengan ketinggian 57. Di situ juga ada restoran Le Tour 58 Eiffel, sehingga bila singgah dan menyantap makanan di situ dapat  sembari menikmati pemandangan kota Paris dari atas bangunan yang didirikan pada tahun 1889 dengan tinggi 325 meter.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Eiffel memiliki sejarah perkembangan yang sangat panjang hingga kini menjadi ikon Paris dan ikon tempat romantis dunia. Menara Eiffel adalah buah karya dari Gustav Eiffel, dan sejarah menara ini pun sudah sangat mudah didapatkan oleh siapa pun wisatawan yang ingin menjejakkan kaki di sini.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Saat kami sudah tiba di tower 2, masing-masing dari kami pun ada yang langsung memanfaatkan untuk mengambil video atau foto, ada juga yang langsung membeli makanan dan minuman, serta souvenir di toko-toko di lantai 2 menara ini. Yang pasti, melihat dan menjejakkan kaki kita di menara ini secara langsung, yang ada dalam pikiran saya adalah, betapa cerdasnya Gustav Eiffel dengan buah karya yang tak ternilai harganya ini.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Puas menjelajah di tower 2 menara Eiffel, kami pun langsung turun kembali melalui lift, sebab makan siang sudah menunggu kami. Tak lama kami pun sampai di makan siang di resto Chinois Thailandais. Setelah sekian lama kami makan makanan Eropa, siang ini kami akan makan siang dengan menu yang akrab di lidah, yaitu makanan Asia.

img00941-20110728-1307-5f1fede4097f3655bb2bbf62.jpg
img00941-20110728-1307-5f1fede4097f3655bb2bbf62.jpg
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Makan dan istirahat pun terlewati. Kami langsung bergeser menuju Museum Louvre. Tak lupa, saat melintas di pinggir sungai Siene, kami pun melintas di jembatan cinta, jembatan yang dijejali gembok cinta.

Sumber: Supartono JW (Jembatan cinta, banyak gembok di pagar jembatan)
Sumber: Supartono JW (Jembatan cinta, banyak gembok di pagar jembatan)
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
img00919-20110728-0930-5f1fee65097f366c9134dab2.jpg
img00919-20110728-0930-5f1fee65097f366c9134dab2.jpg
Museum Louvre (Musee du Louvre) terletak di Rive Droite Seine atau tepi Sungai Seine. Musee du Louvre berada di dalam area Istana Louvre (Palais du Louvre). Bila simbol Eiffel adalah menara, maka simbol Louvre adalah piramida kaca. Museum Louvre memiliki tiga pintu masuk. 

Pintu utama melalui pintu di piramida kaca yang berada di tengah plaza, lalu melalui pusat perbelanjaan bawah tanah Carrousel de Louvre, dan yang terakhir melalui Porte des Lions. Jika melalui pintu utama akan tersedia elevator yang terutama ditujukan bagi lansia, ibu dengan anak, maupun orang dengan cacat fisik. Elevator itu untuk turun menuju museum.

img00955-20110728-1414-5f1fee8c097f3605544c06b2.jpg
img00955-20110728-1414-5f1fee8c097f3605544c06b2.jpg
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sebagai salah satu Museum terbesar di dunia, Museum ini memiliki 5 lantai dan memiliki 3 sayap, yaitu Denon, Richelieu, dan Sully. Di dalam Musee Du Louvre ada sekitar 35 ribu benda seni dari mulai zaman prasejarah hingga abad ke-19. Diletakkan di bangunan yang dulunya adalah benteng kota di abad ke-12. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun