Disini kita berjalan sepanjang jalan sampai akhir untuk melihat kepala Medusa, ditempatkan terbalik sebagai dasar salah satu kolom. Sungguh bangunan luar biasa, sebuah sumur air berada di bawah tanah kota Istanbul.
Namun, apa boleh buat, menjelang dzuhur, saya dan rombongan pun bergegas menuju Bangunan yang indah, kokoh, dan sangat terkenal di dunia.Â
Bangunan ini dulunya adalah sebuah gereja tapi berubah fungsi menjadi masjid dan setelah perkembangan zaman sekarang bangunan ini pun berubah menjadi museum. Namanya, Hagia Sophia. Malah kini dalam berita terbaru (2020) Hagia Sohia kembali difungsikan menjadi Masjid.
Saat saya berada di tengah bangunan Aya Sofya ini, saya berpikir bagaimana teknologi dan kecanggihan arsitektur saat itu bisa membuat kubah itu tetap tegak berdiri hingga saat ini.Â
Begitu pun keindahan seni mosaik Bizantium yang indah, di antaranya adalah Kristus yang diapit oleh Kaisar Constantine IX dan istrinya Empress Zoe.Â
Sungguh berada di dalam Hagia Sophia seperti berada di negeri dongeng. Mengingat waktu yang terbatas, setelah waktu yang diberikan kepada saya dan rombongan cukup, maka kami pun menuju kembali ke sebuah restoran untuk mengisi perut, santap siang.
Terbentang sepanjang 3 kilometer mulai dari Monument of Republic sampai ujung Istiklal Caddesi, terdapat berbagai macam cafe, restoran, galeri seni, toko / pusat perbelanjaan, dll.Â
Kawasan ini menjadi tempat favorit anak muda di Istanbul, melambangkan sisi modern dan kosmopolitan kota ini, dikenal sebagai 'Grande Rue de Pera', jalan yang paling elegan di Istanbul, dimana terdapat toko-toko dan butik penting kota ini, berbagai kedutaan besar, gereja serta tea house yang biasa dikunjungi warga kalangan atas kota ini.