Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misi Budaya di Benua Biru (2) 14 Juli, "Fullday Tour Istanbul"

14 Juli 2020   14:43 Diperbarui: 14 Juli 2020   15:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini kita berjalan sepanjang jalan sampai akhir untuk melihat kepala Medusa, ditempatkan terbalik sebagai dasar salah satu kolom. Sungguh bangunan luar biasa, sebuah sumur air berada di bawah tanah kota Istanbul.

Sumber: Supartono JW (Gerbang Aya Sofya)
Sumber: Supartono JW (Gerbang Aya Sofya)
Sejatinya dari mulai turun dari pesawat di bandara, menyusuri pesisir pantai, hingga sekarang ada di kedalaman tanah di bawah kota Istanbul, rasanya sayang, bila kita hanya bercengkerama dan menikmati keiindahan dunia hasil sentuhan tangan manusia dengan waktu yanga terbatas. 

Namun, apa boleh buat, menjelang dzuhur, saya dan rombongan pun bergegas menuju Bangunan yang indah, kokoh, dan sangat terkenal di dunia. 

Bangunan ini dulunya adalah sebuah gereja tapi berubah fungsi menjadi masjid dan setelah perkembangan zaman sekarang bangunan ini pun berubah menjadi museum. Namanya, Hagia Sophia. Malah kini dalam berita terbaru (2020) Hagia Sohia kembali difungsikan menjadi Masjid.

Sumber: Supartono JW (Di bawah Kubah Aya Sofya)
Sumber: Supartono JW (Di bawah Kubah Aya Sofya)
Hagia Sophia adalah salah satu prestasi arsitektur terbesar di dunia. Setelah bertahun-tahun di restorasi, Hagia Sophia (Aya Sofya) akhirnya bisa dinikmati kemegahannya. 

Saat saya berada di tengah bangunan Aya Sofya ini, saya berpikir bagaimana teknologi dan kecanggihan arsitektur saat itu bisa membuat kubah itu tetap tegak berdiri hingga saat ini. 

Begitu pun keindahan seni mosaik Bizantium yang indah, di antaranya adalah Kristus yang diapit oleh Kaisar Constantine IX dan istrinya Empress Zoe. 

Sungguh berada di dalam Hagia Sophia seperti berada di negeri dongeng. Mengingat waktu yang terbatas, setelah waktu yang diberikan kepada saya dan rombongan cukup, maka kami pun menuju kembali ke sebuah restoran untuk mengisi perut, santap siang.

Sumber: Supartono JW (Hotel sepanjang Istiklal Caddesi)
Sumber: Supartono JW (Hotel sepanjang Istiklal Caddesi)
Sambil menyusuri jalan di kota Istanbul yang dikenal dengan Istiklal Caddesi, kawasan jalanan yang terletak di distrik Beyolu,  adalah tempat hang out yang mengasyikkan di Istanbul. 

Terbentang sepanjang 3 kilometer mulai dari Monument of Republic sampai ujung Istiklal Caddesi, terdapat berbagai macam cafe, restoran, galeri seni, toko / pusat perbelanjaan, dll. 

Kawasan ini menjadi tempat favorit anak muda di Istanbul, melambangkan sisi modern dan kosmopolitan kota ini, dikenal sebagai 'Grande Rue de Pera', jalan yang paling elegan di Istanbul, dimana terdapat toko-toko dan butik penting kota ini, berbagai kedutaan besar, gereja serta tea house yang biasa dikunjungi warga kalangan atas kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun