Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jelang Tahun Ajaran Baru di Tengah Corona, Jadikan Guru sebagai Promosi Keunggulan Sekolah

25 Juni 2020   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2020   11:45 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Yang menjadi penting sekarang, jelang tahun ajaran baru 2020/2021 yang sangat mungkin seluruh sekolah akan menggunakan teknik DOV, sejauh mana persiapan Kemendikbud dan stakeholder turunannya serta sekolah-sekolah mampu menggaransi bahwa guru-gurunya benar-benar telah siap dengan KBM DOV? 

Karena telah terbukti, lanjutan semester 2 tahun ajaran 2019/2020, dengan KBM terpaksa dilanjutkan dengan teknik DOV, karena adanya corona, menuai banyak masalah, terutama sebabnya dari kompetensi gurunya, selain kendala teknologi, sosial, dan ekonomi.

Kesiapan guru menghadapi KBM dengan Teknik DOV harus dipromosikan dan digaransi oleh sekolah, agar orang tua dan siswa menjadi tertarik dan semangat dalam menyambut tahun ajaran baru di tengah pandemi corona.

Selain itu, promosi tentang Kurikulum dan materi pembelajaran dan kontennya yang tidak sekadar mengejar target kurikulum pun harus disosialisasikan kepada orang tua dan siswa.

Terpenting yang harus diwaspadai, jangan sampai guru melakukan budaya KBM "kencing", sekadar menjalankan kewajiban mengajar secara formalitas, seperti kebiasaan lama dan sebelumnya, dan itu saja yang dilakukan karena ada "berbagai masalah" yang memang menjadi persoalan yang tak tuntas-tuntas.

Sudah saatnya, sekolah mempromosikan keberadaan guru-guru yang menjadi staf pengajarnya di isi oleh para guru berkompeten, profesional, dan berpengalaman. Tentu ini akan menjadi wajah baru pendidikan di Indonesia.

Sebagai analogi, mengapa orang tertarik datang ke suatu tempat/acara/kegiatan dan sebagainya? Tentu yang bikin menarik adalah adanya promosi siapa figur yang tampil di tempat/acara/kegiatan tersebut.

Bila guru menjadi materi promosi sekolah yang menjadi daya tarik bagi orang tua dan siswa, maka profesi menjadi guru yang sangat mulia akan ada di tempat yang benar-benar mulia. Sebab gurunya memang layak dan memenuhi syarat menjadi daya tarik. Hindari opini masyarakat, bahwa  para siswa malah berhasil belajar dan sukses bukan karena guru di sekolah, tetapi karena ikut program bimbingan belajar (Bimbel).

Kondisi ini pun akan melecut guru untuk senantiasa menuju dan menjaga tingkat kompetensi dan profesionalitasnya, kreatif dan terus berinovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun