Tengok juga ke kompetisi swasta. Ada SSB yang menurunkan pemain murni hasil pembinaan dan orangtuanya iuran, namun bersatu dengan SSB yang pemainnya hasil seleksi dan gratis. Lebih menyesakkan, SSB yang gratis dan seleksi pemain itu hanya camat-comot pemain dari SSB binaan lainnya yang sama-sama terlibat dalam wadah kompetisi yang sama.Â
Sudah begitu, wadah kompetisi swasta pun, membentuk pula semacam timnas sendiri. Ada yang benar objektif karena berdasarkan standar pemain karen timnas yang dibentuk ada anggaran.Â
Namun, ada yang merekrut pemain berdasarkan kemampuan finansial orangtua pemain. Pokoknya seru deh. Sepak bola kita. Semua berebut kue.Â
Tapi saat Timnas terpuruk dan gagal, PSSI juga tidak pernah malu.Â
Andai PSSI ini BUMN, yakin Presiden Jokowi melalui tangan Mas Menteri Erick Thohir, sudah melakukan bongkar dan bersih-bersih.Â
Sebab kekacauan BUMN Garuda Indonesia, tentu tidak sekacau PSSI.Â