Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sertifikasi Pernikahan atau Surat Izin Menikah?

14 November 2019   23:54 Diperbarui: 14 November 2019   23:54 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehebohan tersebut menjalar ke luar negeri karena sejumlah outlet berita online asing turut melaporkan peristiwa yang terjadi pada Jumat (30/10/2016) siang itu. 

Gizmodo menurunkan berita berjudul "Billboard Elektronik Memutar Pornografi Saat Macet", diikuti penanda berbunyi NSFW (not safe for work, karena mengandung muatan porno). "Sekitar pukul 1 siang hari ini di Jakarta, para pengguna jalanan tiba-tiba disuguhi tayangan porno di layar  lebar. 

Sayangnya, polisi kemudian menyetop tayangan setelah berlangsung lebih kurang lima menit," tulis Gizmodo setengah bercanda. 

Mashable menulis laporan serupa sambil menyematkan sejumlah komentar berbahasa Inggris dari netizen Indonesia mengenai kasus tersebut. 

Media luar negeri lain yang ikut memberitakan penayangan video porno di videotron itu termasuk BBC. PT Transito Adiman Jati selaku pengelola videotron yang bersangkutan telah meminta maaf dan meminta pihak berwajib menyelidiki kejadian yang menurut Transito disebabkan oleh tindak peretasan itu.  

Informasi terakhir dari Tribun News menyebutkan bahwa polisi telah menangkap seorang tersangka yang diduga bertanggung jawab atas penayangan video esek-esek tersebut, namun identitasnya belum diungkap. 

Kasus-kasus pornografi 

Dari kasus video porno tersebut, saya langsung berpikir, pendidikan calon orangtua perlu! Rasanya saat saya menulis judul artikel ini, saya merasakan sedang menulis sesuatu yang sia-sia. 

Seperti melukis di atas pasir atau di atas air Mengapa? Selama ini kita lebih lekat dan dekat dengan pendidikan anak anak di sekolah, namun terlupa dengan pendidikan terhadap orang-orang yang melahirkan anak-anak di rumah. 

Siapa pun pelaku yang menjadi otak pemutaran video porno tersebut, tentu dapat kita tebak seberapa bobroknya mentalitas dan moral si pelaku. 

Pertanyaannya, pendidikan macam mana yang pernah di dapat oleh si pelaku? Pendidika di rumah dari orangtua kah? Atau pendidika di sekolah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun