Mohon tunggu...
sivanafirdausy
sivanafirdausy Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa semester 6 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

IT Governance sebagai Enabler Inovasi Bisnis Digital

22 Mei 2025   12:30 Diperbarui: 22 Mei 2025   00:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Itu IT Governance?

Secara sederhana, IT Governance adalah kerangka kerja yang memastikan bahwa teknologi informasi mendukung dan memperkuat strategi dan tujuan bisnis suatu organisasi. Tata kelola TI mencakup kebijakan, proses, struktur, dan mekanisme pengawasan yang dirancang untuk mengelola risiko, mengoptimalkan sumber daya, dan meningkatkan nilai bisnis dari investasi TI.

IT Governance bukan hanya urusan divisi IT semata, melainkan melibatkan seluruh lapisan manajemen, termasuk top-level executive. Dengan kata lain, IT Governance menjembatani antara teknologi dan strategi bisnis.

Mengapa IT Governance Penting dalam Inovasi Digital?

Dalam dunia digital, perubahan terjadi dengan sangat cepat. Perusahaan harus mampu beradaptasi dan berinovasi tanpa kehilangan arah. IT Governance berfungsi sebagai kompas strategis yang memastikan bahwa setiap inisiatif digital yang dilakukan memiliki dampak langsung terhadap pencapaian tujuan bisnis.

Tanpa IT Governance yang baik, perusahaan bisa terjebak dalam adopsi teknologi yang tidak tepat sasaran, pemborosan sumber daya, hingga risiko keamanan informasi. Sebaliknya, dengan tata kelola TI yang efektif, perusahaan dapat:

  1. Mengelola Risiko Inovasi: Inovasi sering kali melibatkan eksperimen dan ketidakpastian. IT Governance membantu meminimalkan risiko dengan menetapkan kebijakan dan mekanisme pengendalian.

  2. Meningkatkan Efisiensi: Melalui perencanaan dan pengawasan yang baik, penggunaan teknologi dapat dioptimalkan sehingga menghasilkan proses bisnis yang lebih efisien.

  3. Memastikan Kepatuhan: Dalam era regulasi data yang ketat seperti GDPR atau UU Perlindungan Data Pribadi, tata kelola TI memastikan bahwa inovasi tetap berada dalam koridor hukum dan etika.

  4. Memfasilitasi Kolaborasi: Governance yang baik mendorong sinergi antara tim TI dan unit bisnis, menciptakan budaya inovasi yang terstruktur dan berkesinambungan.

Komponen Utama IT Governance

Agar dapat berfungsi secara optimal, IT Governance perlu memiliki beberapa komponen utama:

  • Strategic Alignment: Menjamin bahwa seluruh investasi dan aktivitas TI mendukung strategi bisnis.

  • Value Delivery: Fokus pada hasil yang nyata dari penggunaan TI, bukan hanya implementasi teknologi semata.

  • Risk Management: Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang berkaitan dengan TI.

  • Resource Management: Mengelola sumber daya TI secara efektif, baik dari sisi manusia, finansial, maupun infrastruktur.

  • Performance Measurement: Mengukur dan mengevaluasi kinerja sistem dan proses TI terhadap pencapaian tujuan.

Kerangka kerja seperti COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) dan ITIL (Information Technology Infrastructure Library) sering digunakan sebagai panduan dalam menerapkan IT Governance.

IT Governance sebagai Enabler Inovasi

Sering kali muncul pertanyaan: bukankah aturan dan kebijakan justru menghambat inovasi? Faktanya, inovasi yang tidak terarah bisa berujung pada kekacauan. Di sinilah peran IT Governance sebagai enabler, bukan penghambat.

Bayangkan perusahaan sebagai kapal besar yang sedang menjelajah lautan teknologi digital. Inovasi adalah mesin pendorong, sementara IT Governance adalah kemudi dan radar yang menjaga kapal tetap di jalur yang benar, menghindari tabrakan, dan mencapai tujuan.

Dengan tata kelola yang matang, organisasi bisa lebih percaya diri dalam mengeksplorasi teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), hingga Blockchain, karena setiap langkah inovatif dilandasi oleh kebijakan dan perencanaan yang jelas.

Studi Kasus Sukses

Beberapa perusahaan global telah membuktikan bahwa IT Governance mampu mendorong inovasi. Misalnya, Procter & Gamble (P&G) menerapkan struktur tata kelola TI yang ketat, namun tetap fleksibel untuk mendukung proyek-proyek transformasi digital. Hasilnya, mereka berhasil mempercepat pengembangan produk baru dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Contoh lainnya adalah Bank BRI di Indonesia yang menerapkan IT Governance berbasis COBIT untuk mendukung program digital banking mereka. Hasilnya, inovasi layanan seperti BRImo dan BRI Fast menjadi andalan dalam menjangkau nasabah digital.


Inovasi tanpa arah bisa menjadi bumerang. Oleh karena itu, IT Governance hadir sebagai pemandu yang tidak hanya menjaga stabilitas, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi yang berkelanjutan. Dengan tata kelola TI yang baik, perusahaan tidak hanya mampu mengikuti perubahan zaman, tetapi juga menjadi pelopor dalam era bisnis digital.

Di masa depan, keberhasilan transformasi digital tidak lagi hanya bergantung pada teknologi yang digunakan, tetapi juga pada seberapa cerdas organisasi dalam mengelola dan memanfaatkannya. Dan di sinilah IT Governance memegang peran kunci sebagai enabler sejati dari inovasi bisnis digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun