Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Film Solusi Kecil dari Krisis Global Akibat Plastik (Broken) Bagian 3

10 Oktober 2023   17:56 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:04 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Broken" ini terdiri dari banyak episode, yaitu Makeup Mayhem, Big Vape, Deadly Dressers, dan Recycling Sham. Namun tulisan ini hanya membahas tentang episode Recycling Sham yang menceritakan tentang industri plastik, daur ulang, dan beberapa solusinya. Khusus untuk tulisan kali ini adalah bagian akhir dari Recycling Sham. Film ini disutradarai oleh Sarah Holm Johansen dan Steve Rivo yang ditayangkan pertama kali pada tahun 2019.

Bagian akhir dari film ini menceritakan bahwa terdapat pusat industri manufaktur plastik yang sangat besar di Houston, Texas. Ada beberapa orang yang tergabung dalam studi kebijakan yang melakukan kunjungan ke area tersebut. Kunjungan ini adalah kursus kilat tentang dampak langsung plastik bagi kesehatan. Houston adalah rumah bagi komplek petrokimia terbesar di seluruh negeri. Terbesar kedua di dunia, setelah Arab Saudi. Sumber minyak dan gasnya yaitu dari Mekah (Yvette Arellano, Policy Researcher, Texas Environmental Justice Advocacy Services). Dia memimpin "Toxic Tour". Aroma dari produksi plastik tercium oleh mereka. Tur ini berhenti di berbagai lingkungan, kilang, dan lokasi produksi plastik di sepanjang Houston Ship Channel, jalur air 50mil yang didominasi oleh komplek minyak dan gas.

Sumber: Netflix
Sumber: Netflix

Komunitas pertama yang dikunjungi adalah Manchester. Manchester adalah rumah bagi hampir 5.000 penduduk. Mayoritas orang Hispanik dan sepertiga populasi hidup dalam kemiskinan. Sembilan puluh persen penduduk kota hidup dalam jarak 1 mil dari fasilitas yang memproses bahan kimia. Kegiatan di sana sehari-hari adalah paparan akut hingga paparan kronis bahan kimia beracun. Beragam jenis kanker diidentifikasi pada mereka yang hidup di sekitar lokasi itu. 

Film ini menunjukkan bahwa perusahaan petrokimia menghasilkan sekitar 10 juta ton plastik setiap detik. Setiap hari kilang di Houston memancarkan asap kuat ke atmosfer hingga terasa sesak di tenggorokan. Banyak risiko kesehatan terkait produksi plastik dan penggunaannya yang berasal dari Endocrine Disrupting Chemicals/EDC. Bahan kimia yang dikenal senyawa endokrin banyak datang dari plastik atau ditambahkan ke plastik.

EDC itu zat yang berperilaku seperti hormon. Hormon menghidupkan dan mematikan gen. Mereka membuat otak berkembang baik. Mereka membuat jari, menentukan jenis kelamin. BPA dikaitkan dengan serangkaian masalah kesehatan manusia, termasuk infertilitas, kanker payudara, kanker prostat, perubahan cara otak bekerja jika paparan terjadi dalam rahim. Satu bahan kimia EDC paling umum ada dalam plastik adalah bisphenol A, lebih dikenal sebagai BPA (Pete Myers).

Penghentian berikutnya dari Toxic Tour adalah pantai El Jardin, dekat dengan tempat dimana Saluran Kapal Houston mengalir ke Teluk Meksiko. Karena produksi plastik di sepanjang saluran meningkat, maka di sepanjang pantai ditemukan residu plastik yang hanyut.

Rosanne Barone (Houston Program Director, Texas Campaign for Environment) menjelaskan bahwa pelet plastik ini tampak seperti makanan hewan, tampak seperti biji, atau seperti telur ikan. Jadi ikan memakan ini, kura-kura juga makan.

Para ahli percaya sekitar 8 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahun. Itu mulai berdampak pada lingkungan laut, pantai dan biota laut, sehingga pada akhirnya, manusia. Namun yang kurang diketahui adalah dampak mikroplastik. Partikel kecil yang kini ditemukan di setiap belahan dunia, dari udara, hingga sistem aliran air, hingga kedalaman samudera.

Pete Myers menerangkan bahwa ketika kita punya plastik besar dan ia ada di lingkungan itu dalam waktu yang lama, ia akan hancur menjadi potongan kecil dan semakin kecil. Mikroplastik bisa menyerap kontaminan. Kontaminan itu bisa sangat beracun, seperti dioksin, e-coli, atau bahkan bakteri penyebab kolera. Mikroplastik berbau seperti makanan untuk ikan kecil. Ikan kecil dimakan ikan besar, ikan besar dimakan oleh ikan yang lebih besar, lalu kita memakannya. Pete pernah membaca bahwa setiap kali makan kerang, kita sebenarnya memakan sekitar 60 atau 70 partikel mikroplastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun