Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

[Event Semarkutiga] Lontong Balap, Jan... Selangit Uenake..

8 Juli 2019   19:25 Diperbarui: 8 Juli 2019   19:39 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: resepkoki.id

Disamping terkenal sebagai kota pahlawan dengan gelegar yang menggelora, ternyata Surabaya juga kondang dengan aneka kulinernya yang unik dan pasti uenak poll.

Coba, ada Rawon-Setan, Rujak Cingur, Sate klopo Ondomohen, Sego Sambel Mak Yeye, Nasi Cumi, Nasi Belut, Warung Kepiting Cak Gundul, Lontong Kupang, Tahu Campur, Semanggi, Sego Pecel Pincuk juga Nasi Goreng Jancuk, dan masih banyak yang lain.

Itu yang tradisional, yang lainnya masih sakkedabreg/buanyak sekali.

Penjualannya  bertebaran disepanjang jalan protokol, jalan kecil dan dipelosok gang2, dan tempat2 yang nylempit, ada saja yang jual aneka makanan.

Benar2 sorga bagi yang doyan njajan, makan dan ngemil di Surabaya ini.

Sebetulnya sih gak usah keluar rumah, nyegat didepan rumah saja sudah macam2 kuliner yang dijajakan, dari pagi sampai malam jelang tidur masih ada saja makanan yg lewat.

Pagi, masih jam setengah enam,  sudah terdengar  "Peyek-telorasin-sambel pecel "

Sebentar kemudian terdengar bunyi tolet-totet aneka tawaran berbagai aneka roti dari toko2 roti yang terkenal.

Gak lama terdengar suara khas ibu2 Madura yang melengkin keras, menawarkan sate ayam, dan aroma sate ayam Madura semerbak tercium disepanjang jalan depan rumah

Agak siang ada suara ting-ting-ting, penjual Lontong-Balap lewat.

Siangnya ada penjual bakso dengan es degan dan es campurnya.

Kemudian penjual rujak dengan es dawetnya.

Juga suara kalem bakul semanggi dengan sreg-sreg sandalnya yang  juga terdengar.

Sore hari ada penjual Tahu Thek-Thek, Tahu Telor, dengan theng-theng sutil dipukulkan diwajan

Kemudian Soto, Tahu Campur dan Sate lewat, dengan teriakan khasnya.

Lalu suara dhog-dhog, itu Nasi Goreng dan Mie Dhug-Dhug yang suedap.

Kuatkan iman ini, karena semua betul-betul mendebarkan nyali... xixixi

Tapi saya pengin cerita tentang Lontong-Balap-Sate-kerang, kuliner tradisional, orisinil dan exotik Suroboyo yang khas.

Kudapan asli Surabaya ini pancen unik, baik nama, aroma, rasa dan sensasi penyajiannya

Kok namanya Lontong Balap, emangnya klo makan lontong-balap harus lomba cepetan masuk mulut, atau penjualnya harus selalu balapan atau waktu ngracik nyajikan kuliner ini kudu adu-cepat gitu ?

Tetapi pasti yang jelas, kuliner ini pasti bikin kejutan dengan rasanya yang menggoda selera siapa saja , suedap tur unik lezat dengan cita-rasanya yang bukan main, pasti bikin selalu ketagihan - lagi dan lagi untuk mengudapnya.

Disamping cita rasa yang komplet, penuh gizi dan pasti kita merem melek mendesah waktu kita menikmatinya, swear loh.

Lontong Balap Sate Kerang ini banyak  bertebaran dijajakan dihampir setiap jalan, sampai pelosok, gang, juga tersedia di warung, food court di mall dan restourant.

Variasi harga dan rasa ya pasti sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.

Dahulu Lontong-Balap-Sate-Kerang ini dijajakan dengan dipikul dengan pikulan yang sarat dan berat.

Kuahnya, kaldu tetelan daging , ditaruh di kuali yang terbuat dari tanah liat  atau bahasa Jawanya kemaron, sudah terbayang sarat beratnya.

Belum segala perlengkapan dan ada juga bakaran sate-kerangnya, pasti tambah berat pikulannya.

Dahulu,  kalau kita mendengar bunyi krengket-krengket, suara pikulan dan kadang ada suara ting-ting-ting, sendok yang didentingkan dipiring, itu pasti penjual lontong balap sate kerang.

Sekarang suara krengket-krengket pikulan sudah hilang, tinggal suara ting-ting-ting-nya saja.

Lontong balapnya sudah modern,  pikulan sudah berubah jadi gerobak necis yang didorong, kuali sudah diganti panci besar yang bersih.

 Sekarang hanya didorong saja, tidak perlu pikulan berat yang disangga.

Eh, tapi pasti  banyak yang penasaran dengan sebutannya, kok namanya aneh, nyleneh plus unik - Lontong-Balap.

Iya, memang betul, pancen ada kisah sejarahnya.

Konon kuliner sedap itu dahulu berasal dari Kutisari dan Kendangsari Surabaya, saat tempat itu masih sepi.

Daerah itu merupakan pinggiran kota Surabaya.

Sekarang daerah itu termasuk Surabaya Selatan, yang sudah ramai dan berkembang.

Alkisah,  para pedagang lontong balap kala itu, jika ingin menawarkan dagangannya ke pasar Wonokromo, yang berjarak 5 km dari daerahnya, mereka harus saling berjalan cepat, cepat-cepatan, seperti berlomba, adu balap sampai dipasar Wonokromo, dengan harapan untuk segera bisa menjaring pembeli.

Jadi dengan pikulan yang sarat, berat, dan panas, mereka berjalan cepat, saling dahulu mendahului agar segera sampai dipasar Wonokromo .

Itulah jadinya, sampai  sekarang makanan exotik itu bernama lontong balap.

Sebenarnya makanan ini sederhana saja, yaitu lontong, tauge, tahu goreng diiris kecil, lento, sambel petis udang, kemudian disiram dengan kuah kaldu tetelan/rawonan daging.

Topingnya, bawang goreng, dan krupuk emping.

Ternyata paduan  harmonis antara lontong, tahu, tauge, lento dan sambel petis udang, kemudian disiram dengan kuah tetelan daging bisa menghentak, menggugah selera.

Terlebih ditambah taburan bawang  goreng serta krupuk empingnya yang kemremes renyah, pasti tambah lekker.

Dan jangan lupa pendampingnya, sate kerang yang gurih sedap kenyal-kenyil, pasti akan membawa serasa kita dibawa terbang melayang ke sensasi rasa yang luar biasa nikmat saat menyantapnya.

Pasti pada kepingin tau resepnya ya ?

Ini resepnya :

Untuk kuahnya diperlukan :

* setengah kilo tetelan/rawonan, iris persegi kecil, rebus empuk

dengan 3 liter air.

* bawang putih 10 siung, iris tipis

* mrica, garam sesuai selera

* dua batang daun bawang, iris

Caranya : * tumis bawang, daun bawang

* masukan dalam rebusan daging

* tambah garam, koreksi rasanya.

Bahan untuk Lento :

* setengah kilo  singkong diparut

* 30 gr kacang tolo, rebus empuk

* 2 batang daun bawang, iris

* 4 siung bawang

* 1sdt ketumbar

* kunyit dan kencur sedikit

* daun jeruk purut

* garam dan gula secukupnya

Caranya : * uleg semua, agak kasar

* ambil 2 sendok, bentuk bulat panjang, goreng matang

Untuk Sambel petis :

* 10 cabai merah dan 15 cabai rawit rebus

* 5 sendok makan petis udang ciamik

* 1 sendok teh garam

* 4 sendok air jeruk

* 4 sendok air

Caranya : * cabai diuleg, campurkan semua

* Dan untuk bahan Pelengkapnya :

* 300 gr tauge, siram air panas, tiriskan

* 10 lontong, beli saja dipasar

* 50 gr tahu, goreng

* krupuk/emping, goreng

Sepertinya sudah komplit untuk bikin lontong balap yang suedep bin nyamleng.

Sik-sik, harus ada sate kerang yang gurih kenyil untuk pendampingnya.

Resep Sate Kerang :

* 1,5 kg kerang merah, rebus

* 4 sdm kecap manis

* 4 lombok merah

* 4 siung bawang putih, iris

* 2 sdt ketumbar

* 4 iris kecil kunir

* 50 gr gula merah 4 sdt

* 4 sdt air asem jawa

* 1 sdm garam, selera

* 100 ml air

Cara  bikin Sate Kerang :

* Haluskan bumbu, tumis

* masukkan kerang, campur,

* rebus hingga kuah habis

* tusuk kerang pada tusuk sate

* panggang diarang sampai harum dan kesat.

Wuih, ribet dan berkeringat ya didapur untuk masak lontong balap ini.

Tapi kalau sudah tersedia komplit, dan tampak kemebul didepan meja makan, waduh bisa  lali-lupa segala dech.

Minumnya ys degan yang sueger, ... temenan loh, meski ada Jokowi lewat anda bergeming, karena sensasi rasanya bikin lupa daratan, klenger, sampai jilatan terakhir, ....

semarkutiga-community-5d1c24ef0d823043ac724062-5d23359a0d823069f626cec3.jpg
semarkutiga-community-5d1c24ef0d823043ac724062-5d23359a0d823069f626cec3.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun