Mohon tunggu...
Siti Salamah
Siti Salamah Mohon Tunggu... Lainnya - sallll

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru terhadap Ketahanan Nasional

6 Januari 2021   20:52 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:12 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

      Peran guru terhadap ketahanan nasional diimplementasikan dengan cara pengembangan/pembentukan karakter anak/siswa dan implikasinya terhadap ketahanan siswa. 

       Tujuan pendidikan karakter adalah peserta didik dapat memiliki, memahami dan mengimplementasikan norma-norma yang baik dan diterima oleh masyarakat. Pendidikan karakter ini terbentuk tidak lepas dari pengaruh berbagai aspek yang ada di lingkungan anak. Antara lain keluarga, masyarakat dan sekolah.

     Anak usia dini memiliki karakter mudah sekali meniru perilaku orang dewasa. Apa yang dilihat akan dilakukan, apa yang didengar dan dilihat akan teringat terus hingga mereka dewasa. Selain hal tersebut, sangat mudah sekali membuat anak untuk dapat melakukan pembelajaran karakter dengan cara dilakukan secara berulang dan konsisten serta pencontohan dari orang dewasa. Jadi kita seorang guru harus bisa mengembangkan karakter anak yaitu dengan cara yang disampaikan dapat berupa pesan, informasi atau sebuah dongeng atau cerita yang untuk didengarkan dengan cara yang menyenangkan.
     Pembentukan tingkah laku dan karakter seseorang dimulai sejak ia lahir, berjalan seiring dengan perkembangan dan penyesuaiannya terhadap lingkungan sosial. Namun, tidak setiap anak dapat
melewati masa ini dengan baik, sehingga muncullah berbagai masalah tingkah laku dan karakter pada anak. Menurut Achenbach & Edelbrock (dalam Huaqing Qi, & Kaiser, AP 2003), prevalensi anak-anak yang bermasalah dalam perilaku saat ini sekitar 3-6%.
     Celakanya, masalah perilaku dan karakter ini akan terus terbawa sampai si anak beranjak remaja, dengan taraf permasalahan yang semakin meningkat. Jika dibiarkan, maka masalah ini akan menjadi masalah yang serius bagi pengembangan karakter bangsa.
    Selain keluarga, lembaga di luar keluarga juga berperan penting dalam pembentukan nilai dan kakrakter bagi anak. Campbell (2005) menyatakan bahwa pengaruh-pengaruh kultural dan masyarakat sekitar relevan sebagai faktor yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku anak. Misalnya ketersediaan lapangan bermain, kehidupan bertetangga yang aman, sumber daya masyarakat, dan lembaga kesehatan, pendidikan yang memadai.
     Kaitannya dengan peran lembaga pendidikan secara khusus, Kupperminc (2001) menyatakan bahwa sekolah tidak hanya berpengaruh pada kemampuan akademik dan prestasi, tetapi juga pada perkembangan psikososial peserta didik. Penelitian Gettinger (2001) juga menyebutkan bahwa kurikulum pada pendidikan harus merefleksikan pemahaman pendidikan mengenai bagiamana anak-anak belajar, dan bagaimana memberikan pengalaman belajar yang penuh makna untuk menstimulasi pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikologisnya. Hal ini diperkuat oleh para ahli pendidik seperti Dewey, Montessori, Vygotsky, Erikson, Piaget (Mooney, 2003) yang menyatakan bahwa pendidikan harus terfokus pada peserta didik, yang berisikan program kegiatan belajar yang aktif dan interaktif, serta melibatkan dunia peserta didik dan sekitarnya. Aktif dimaksudkan bahwa program kegiatan belajar yang diterapkan harus menstimulasi peserta didik untuk terus belajar melalui berbagai pengalaman di sekolah.
    Interaktif, yaitu anak terlibat aktif di setiap program belajar serta adanya komunikasi yang terjadi antara pendidik dengan anak, atau pun anak dengan anak. Proses pembelajaran diharapkan menstimulasi pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-asdpek psikologis anak secara optimal yang pada intinya bertujuan agar anak mampu menyesuaikan diri dengan baik dan membawa nilai-nilai yang diterima secara sosial.
Memperkuat pendapat di atas, Bennet, Elliot, & Peters (2005) juga menyatakan bahwa kelas dan sekolah yang menyediakan struktur yang teratur dan pengalaman belajar yang positif melindungi siswa dari tekanan dan faktor yang dapat memicu munculnya tingkah laku bermasalah yang mereka bawa dari rumah.
     Jadi, pembentukan karakter di sekolah sangat ditentukan oleh peran guru. Dalam hal ini guru berperan secara pribadi, terutama sebagai berikut (Sauri, 2010).
1. Pengganti orang tua di lembaga PAUD, sehingga lembaga PAUD dalam arti luas
merupakan ‘keluarga’ dengan guru sebagai ‘orang tua’
2. Teladan, artinya menjadi contoh yang baik untuk anak, karena setiap perilaku guru akan ditiru oleh anak.
3. Pemberi keamanan, yaitu yang senantiasa memberikan rasa aman bagi anak, tempat berlindung yang aman dan nyaman sehingga anak tak segan untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
4. Seniman dalam hubungan antar manusia, yaitu orang yang mampu membuat hubungan antarmanusia untuk tujuan tertentu dengan teknik tertentu, khususnya dalam kegiatan pendidikan.
5. Petugas kesehatan mental, yaitu yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya kesehatan mental anak.
      Upaya yang dapat dilakukan guru anak usia dini untuk mengembangakan karakter anak antara lain adalah dengan: (1) memperlakukan anak sesuai dengan karakteristik anak, (2) memenuhi kebutuhan dasar anak antara lain kebutuhan kasih sayang dan pemberian makanan yang bergizi, (3) mensinergikan pola pendidikan antara guru di lembaga PAUD dengan orang tua di rumah, (4) memberikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkah laku yang terpuji, dan sebaliknya menghindari kata-kata negatif yang dapat merendahkan konsep diri anak, (5) memberikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangannya, dan (6) mencoba bersikap tegas, konsisten dan bertanggung jawab sehingga dapat menjadi contoh bagi anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun