Mohon tunggu...
Siti Roikhanah
Siti Roikhanah Mohon Tunggu... Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

NIM 24107030126

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Angkringan Kulon Omah : Destinasi Ngabuburit Favorit Menjelang Lebaran

29 Maret 2025   13:11 Diperbarui: 29 Maret 2025   13:11 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di atas jembatan penghubung (Dokumentasi pribadi) 

Ramadhan hampir usai, lebaran hanya tinggal menghitung jari. Di penghujung ramadhan ini, spot berbuka puasa justru bertambah ramai. Tak terkecuali tempat nongkrong yang terletak di Kanten, Kebon Agung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini. Namanya adalah Angkringan Kulon Omah. Mendengar namanya pasti sudah terbayang menu angkringan dan suasananya yang syahdu meliputi sebuah obrolan hangat.

Namun, angkringan ini memiliki keunikan yang berbeda. Lalu bagaimana angkringan kekinian ini menarik minat para pelanggan? Apa yang menjadi keunikannya dari angkringan pada umumnya? Dalam sebuah kunjungan di suatu waktu bersama keluarga dalam rangka ngabuburit, saya menemukan jawabannya. Dan jujur saja banyak yang membuat saya terkesan. Belakangan saya mengetahui bahwa angkringan yang sudah didirikan 3 tahun lalu ini telah mengalami beberapa peningkatan.

Perpaduan Sempurna dari Sebuah Angkringan dan Alam

Pemandangan Persawahan Angkringan Kulon Omah (Sumber : instagram @angkringankulonomah) 
Pemandangan Persawahan Angkringan Kulon Omah (Sumber : instagram @angkringankulonomah) 

Perbedaan yang sangat mencolok dari area angkringan ini adalah konsep tongkrongannya yang memadukan tema angkringan dan restoran ala persawahan.   Jika biasanya sebuah angkringan identik dengan gerobak dan penutupnya, ketika mampir kemari saya dibuat terkejut dengan gazebo-gazebo seperti yang biasa ada di tempat makan kuliner yang berada di pinggir sawah. Sebuah jembatan dari bambu dengan hiasan lampu-lampu tumblr menjadi penghubung dua area. Gazebo-gazebo yang baru berbentuk segitiga.

Foto di atas jembatan penghubung (Dokumentasi pribadi) 
Foto di atas jembatan penghubung (Dokumentasi pribadi) 
Terdapat tulisan "Angkringan Kulon Omah" di ujung jalan yang menyala ketika malam hari. Saat saya datang di sore hari, pengunjung yang datang sangat ramai. Hal ini juga diakui oleh Suryadi, seorang pekerja di Angkringan Kulon Omah, "Ramadhan ini ramai terus Mba, kalau pas ramai parkiran ini sampai ujung belakang penuh semua. Mungkin sehari jumlah pengunjung Kira-kira bisa 70-an lebih".  Rupanya meski menunya tidak semahal di restoran, sebagian orang datang untuk menikmati view yang ditawarkan yaitu view matahari terbenam untuk menemani pengunjung menunggu adzan maghrib. Jika sudah selesai berbuka, Angkringan Kulon Omah menyediakan musholla yang nyaman di samping parkiran.

Namun, tak hanya menawarkan pemandangan sunset, Angkringan Kulon Omah juga membawakan suasana syahdu persawahan di malam hari. Hadirnya angin sepoi-sepoi yang saya rasakan membuat saya betah berlama-lama berada di gazebo. Karena bercengkrama di sini bersama keluarga sangat didukung pula oleh konsep yang ada. Kita bisa refill makanan dan minuman kapan saja seperti di rumah sendiri. 

Foto Gazebo dan jembatan di malam hari (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 
Foto Gazebo dan jembatan di malam hari (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 

Hanya saja, kurangnya tempat cuci tangan di dekat jajaran gazebo segitiga membuat saya sedikit kesulitan membersihkan tangan ketika lupa meminta sendok. "Pertama kesini bingung mau makan, tidak ada tempat cuci tangan terdekat dari gazebo. Mau minta sendok jauh sekali harus nyebrang jembatan lagi." Tutur Dewi, salah seorang pengunjung yang saya temui sore menjelang malam itu.
Memang setiap tempat yang bagus sekalipun pasti ada kekurangannya. Namun, Angkringan Kulon Omah membuka kritik dan saran dari seluruh kalangan melalui akun instagram @angkringankulonomah. Di sana juga terdapat informasi mengenai jam operasional selama Ramadhan, peraturan, menu, cara reservasi gazebo, dan lain-lain.

Kolaborasi Taruna Tani Rukun Santosa UMKM Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun