Mohon tunggu...
Siti Rahmawati
Siti Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI UIN Jakarta

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Digitalisasi dan Pengusahaan Bahasa Anak

9 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   19:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar anak menggunakan teknologi digital. Sumber foto: Dokumen pribadi

Perkembangan teknologi pada saat ini semakin pesat, dan terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Tentu itu akan sangat memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, melainkan juga dampak negatif. Contohnya saja untuk dampak negatif, manusia akan semakin malas untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, karena pengaruh dari media sosial, yang mana mereka lebih memilih bermain tiktok, instagram, whatsapp, dibandingkan bersosialisasi dengan masyarakat di luar.

Saat ini kita tengah mengalami masa perubahan teknologi itu, yang secara tidak sadar mengubah pola kehidupan manusia. Perubahan ini dikenal dengan sebutan Era Digitalisasi. Don Tapscott dan Anthony D. Williams menggambarkan dalam bukunya yang berjudul "Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything." Digitalisasi sebagai "proses mengubah dari media cetak ke digital." Pendapat lain David, P. A.(2000) mengatakan dalam bukunya yang berjudul "The Digital Phoenix: How Computers are Changing Philosophy, Mankind, and Industri." Digitalisasi adalah "proses transformasi dari suatu sistem produksi atau kegiatan ekonomi secara keseluruhan dari bentuk analog menjadi bentuk digital."

Dari kedua pendapat tadi dapat disimpulkan bahwa era digitalisasi yaitu masa dimana sebagian besar masyarakat menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-harinya, teknologi digital juga mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan ini mencakup cara kita berkomunikasi, belajar, bekerja, atapun berbagai kegiatan yang sering kita lakukan sehari-hari.

Dalam buku Agus Tricahyo yang berjudul "psikolinguistik kajian teori dan aplikas.i" Abd al-majid mengatakan "Bahasa adalah kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan." Bahasa juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan sekelompok masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan bersosialisasi. Bahasa mencakup berbagai saran dalam berkomunikasi dengan menggambarkan pikiran dan perasaan untuk disampaikan kepada orang lain.

Ilustrasi gambar anak aktif berkomunikasi. Sumber foto: Dokumen pribadi
Ilustrasi gambar anak aktif berkomunikasi. Sumber foto: Dokumen pribadi


Bicara merupakan bentuk bahasa yang menggunakan pengucapan, karenanya bicara masuk ke dalam bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunaannya yang paling penting dan paling luas. Berbicara merupakan alat komunikasi yang paling utama dalam berinteraksi, seorang anak akan belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan sopan kepada teman sebayanya ataupun kepada orang yang lebih tua. 

Semakin banyak kosakata yang dimiliki akan semakin banyak juga pembendaharaan katanya. Seorang anak akan mulai menyadari bahwa dalam berkomunikasi tentu harus memahami dari apa yang disampaikan, hal ini akan mendorong anak untuk meningkatkan pengertiannya dalam berbahasa dan berkomunikasi.

Kemampuan berbahasa tentu sangat penting bagi anak-anak, karena anak-anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya melalui kemampuan berbahasa yang dimiliki. Keterampilan bergaul dengan teman dilingkungan sosialnya di mulai dengan kemampuan berbahasa. Melalui bahasa, seorang anak dapat mengekspresikan pikiran, pendapat, ataupun perasaannya, sehingga orang lain dapat memahami, dengan begitu akan terciptalah hubungan antar sosial.

Ada beberapa penyebab yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Pertama lingkungan, lingkungan menjadi penyebab utama dalam perkembangan bahasa anak, baik dilingkungan tempat anak bermain ataupun dilingkungan belajar seperti sekolah. Karena, dilingkungan tersebutlah anak akan cenderung lebih sering menyerap bahasa-bahasa dari apa yang telah di dengar. 

Kedua pola berkomunikasi dalam keluarga, dalam satu keluarga yang memiliki pola berkomunikasi yang terarah dan luas tentu akan membantu perkembangan berbahasa pada anak. Karena, komunikasi yang terjalin tidak terbatas. 

Ketiga penggunaan gadget yang berlebihan, ketika seorang anak sudah kecanduan bermain gadget, baik itu bermain game ataupun menonton youtube dan yang lainnya, ini akan membuat anak malas untuk berinteraksi di dalam dan di luar rumah, yang mana itu merupakan bagian terpenting dalam keterampilan berbicara. 

Sehingga hal tersebut dapat menghambat perkembangan bahasa anak. Keempat jumlah anggota keluarga, suatu keluarga yang beranggotakan banyak akan mempercepat perkembangan berbahasa pada anak, karena setiap hari terjadi berbagai interaksi yang bervariasi dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki anak tunggal.

Digitalisasi ini telah membawa banyak perubahan terhadap penggunaan bahasa anak dalam berkomunikasi. Meskipun teknologi pada masa kini telah memberikan begitu banyak manfaat terhadap pengetahuan berbahasa anak, tetapi perlu diperhatikan juga bahwa perkembangan teknologi yang terus berkembang juga dapat memberikan pengaruh buruk pada bahasa tuturan anak.

Beberapa pengaruh buruk yang terjadi akibat digitalisasi terhadap bahasa anak dalam kehidupan sehari-hari diantaranya yang pertama, anak akan mengalami keterlambatan dalam berbicara lancar, karena kurangnya interaksi anak dengan orang tua ataupun teman sebayanya. Kedua, anak akan cenderung menggunakan bahasa-bahasa gaul yang tuturan katanya tidak sopan dan seharusnya tidak diucapkan oleh anak seusianya. 

Contoh tuturan atau bahasa gaul yang sering diucapkan seperti: cok, anjay, bejir, chuakks, ambyar, mager, nama-nama hewan dan masih banyak lagi. Ketiga, kurangnya respon anak akibat terlalu fokus ketika bermain gadget. Keempat, minimnya pengetahuan anak terhadap kosa kata atau tuturan bahasa yang baik dan benar.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa digitalisasi telah membawa perubahan yang besar terhadap penggunaan bahasa pada anak, meskipun teknologi zaman sekarang telah memberikan kemudahan dalam memberikan informasi, tetapi terdapat dampak negatif yang perlu diperhatikan. Kurangnya interaksi fisik terhadap lingkungan, penggunaaan gadget yang berlebihan, dan meluasnya bahasa-bahasa gaul yang tidak sopan. 

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pengawasan yang lebih terhadap penggunaan teknologi, agar terjalin komunikasi yang baik dan perkembangan berbahasa pada anak tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun