Mohon tunggu...
Siti Nuronniah
Siti Nuronniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidup Bersih Cara Ampuh Mencegah Wabah Malaria

25 April 2021   19:52 Diperbarui: 12 Juni 2021   20:27 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit Malaria ini jika disandingkan dengan penyakit mematikan lainnya termasuk salah satu yang paling ditakuti dari jajaran penyakit paling berbahaya di dunia. Apa itu Penyakit Malaria? Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan Plasmodium,yaitu makluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. Malaria bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Plasmodium di dalamnya. Dalam sejarahnya, sampai hari ini Malaria adalah penyakit yang sudah membunuh ratusan juta orang.

Dalam kajian medis, sederhananya dijelaskan bahwa Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia yang tertular atau hewan lain. Inti sel dari penyakit malaria ini tertanam dalam protozoa parasit, atau sekelompok mikroorganisme bersel tunggal dalam tipe Plasmodium. Penyakit ini bisa menyerang semua kelompok umur, baik laki-laki maupun perempuan. Gejala malaria yaitu demam, suhu tubuh menurun, menggigil, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, sakit punggung, batuk tanpa dahak, nyeri dan letih pada otot hingga diare dan pembesaran limpa (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2016).

Secara garis besar, penyakit malaria ini adalah penyakit yang muncul di daerah tropis dan subtropis sepanjang garis khatulistiwa. Catatan terbaru yang dirilis oleh WHO tahun 2015 lalu menyebutkan, ada 214 juta kasus malaria di seluruh dunia. Dari 200 juta lebih kasus Malaria itu, sebanyak 438.000 kasus diantaranya berakhir pada kematian. Kematian terbanyak, 90% di antaranya terdapat di negara Afrika Tengah. Di Afrika, penyakit malaria ini sudah mengakibatkan kerugian sebesar US$12 miliar hanya dalam setahun saja. Kerugian ini diakibatkan meningkatnya biaya kesehatan, kehilangan kemampuan untuk bekerja, dan efek negatif pada pariwisata.

Gejala Klinis Malaria

Sejak pertama kali menggigit hingga menimbulkan gejala klinis dapat berlangsung hanya kurang dari 2 minggu, tergantung imunitas seseorang. Parasit malaria bernama Plasmodium masuk melalui air liur nyamuk yang ikut serta ketika nyamuk menggigit mangsanya. Parasit ini nantinya akan bersarang ke hati hingga akhirnya masuk ke sel darah merah. Ketika sel darah merah terinfeksi maka artinya seluruh aliran darah kita mengandung parasit ini. Biasanya ketika sel darah merah yang terinfeksi ini menyebar maka pasien akan mengalami gejala demam hingga menggigil.

Daerah dengan endemisitas malaria tinggi, seringkali pada orang dewasa tidak ditemukan gejala klinis meskipun dalam darahnya ada parasit malaria. Hal ini merupakan imunitas yang terjadi akibat infeksi berulang-ulang. Gejala anemia yang sering dijumpai pada infeksi malaria, dan lebih sering dijumpai pada penderita daerah endemik terutama pada anak-anak dan ibu hamil (Harijanto,2010). Jadi waspadalah jika bertemu pasien mengeluh sakit kepala berat, atau nyeri otot bahkan kelelahan yang tidak hilang ketika sudah istirahat atau minum obat lain. Boleh jadi itu adalah gejala malaria.

Langkah Menjaga Kebersihan Lingkungan

Banyak cara untuk menghindari penyakit malaria. Namun, salah satu cara efektif adalah dengan hidup bersih. Hidup bersih untuk menjaga agar nyamuk Anopheles betina tak betah di rumah dan lingkungan dilakukan dengan cara menyingkirkan genangan air seperti, air limpahan AC, tangki air, saluran air dan nampan di bawah tanaman,tidak lupa membersihkan bak mandi secara rutin dengan menabur serbuk abate untuk mencegah kedatangan nyamuk ini. Pemerintah menyarankan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali supaya kebersihannya terjaga.

Penggunaan kelambu menjadi salah satu alat yang paling efektif untuk mencegah malaria. Penggunaannya bisa mengurangi hingga 50% dari penyakit malaria di Asia. Akan tetapi nyamuk ini juga suka tinggal di sampah atau tempat yang gelap. Maka kita harus selalu menutup tong sampah untuk mencegah berkembang biaknya mereka. Mereka juga suka tinggal dibawah tempat tidur dan gorden. Daripada menggunakan obat nyamuk, pemilik rumah seharusnya mulai membersihkan area tersebut secara berkala. Menjaga kebersihan sudah menjadi kewajiban kita untuk melindungi diri dari segala penyakit, termasuk Malaria.

Siti Nuronniah PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun