Peranan Pengajar Terhadap Disleksia  Peranan seorang pengajar adalah menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol  dan mengevaluasi kegiatan siswa, kegiatan pembelajaran tidak lepas dari perana pengajar dan siswa.  Â
Terkadang sering terjadi pada pengajar anak usia dini yang tidak tau kondisi fisik anak,yang mana anak tersebut mempunyai penyakit disleksia. Sebagai seorang pengajar kita harus tau APA ITU DISLEKSIA?Â
Disleksia berasal dari bahasa yunani, yaitu dis dan leksia yang berarti kesulitan mengelola kata-kata, seperti kesulitan membedakan kata yang mirip contoh: kata"paku"dengan "palu". Tidak hanya kesulitan membedakan kata, mereka juga mengalami kesulitan membaca, menulis,mengeja dan konsentrasi. Â Â
Untuk membantu proses penyembuhan kita sebagai pendidik harus memberi semangat, agar mereka berani melakukan suatu hal yang positif, seperti membaca. Dengan seringnya membaca, anak akan mampu meningkatkan kemampuan membacanya, memberi tau kondisinya, bahwa kondisi yang di alami dapat di perbaiki, agar anak semangat dan tidak putus asa. Â Â
Dengan kondisi anak yang seperti ini pengajar tidak boleh memarahi atau mencemooh, karena akan menimbulkan ketakutan dan menghambat penyembuhan penyakit tersebut, kita harus telaten dan terbuka. Disleksia pada anak, bukan nya mereka idiot atau malas untuk belajar tetapi mereka mempunyai kemampuan  tersendiri.Â
Menurut uud pembelejaran no. 19 Tahun 2005(1)proses pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotifasi  peserta didik untuk berparti sipasi aktif,selalu memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreatifitas, sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta spikologis peserta didik.Â
Setelah pembaca membaca tulisan artikel ini, semoga anda termotifasi dari tulisan ini dan anda bisa sercing Taare zameen par, film ini sangat bermotifasi bagi para pengajar anak usia dini.