Hallo pembaca, disini saya siti nurhalimah  akan menuliskan sebuah artikel tentang Tradisi adat Kabupaten Dairi, provinsi surabaya . Keturunan keluarga saya siti sebagai pembuat artikel ini saya akan menceritakan sedikit tentang keturunan keluarga saya. Keluarga orang tua saya ayah  berasal dari surabaya .
Kreator: siti nurhalimah
Artikel mengenai adat pernikahan di Surabaya berpusat pada Manten Pegon, tradisi unik hasil akulturasi budaya Jawa, Eropa, Arab, dan Tionghoa yang telah ada sejak abad ke-19. Ciri khas utamanya adalah busana pengantin yang memadukan pakaian Eropa dan Jawa untuk wanita, serta pakaian Arab dan Jawa untuk pria, dilengkapi simbol-simbol budaya dalam prosesi seperti adu parikan dan adu silat
okeyy biar gabosen ceritanya saya  siti mau menceritakan makanan khas surabaya yaitu Rujak Cingur, Lontong Balap, Tahu Tek, Soto Ambengan, Sate Kelopo, Rawon, dan Sego Sambal, serta aneka kue dan oleh-oleh seperti Spikoe, Lapis Surabaya, Almond Crispy, dan Siropen Telasih.nah gaketinggalan juga niii ada rumah adat dari provinsi surabaya yaitu rumah joglo rumah limasan serta rumah-rumah khas seperti  dhurung bawean,lanjut selain ada rumah adat,provinsi surabaya juga punya baju adat yaitu Kebaya Janggan dan Baju Mantenan yang digunakan oleh wanita, serta Baju Pesa'an dan Beskap yang digunakan oleh pria,Nahh ini juga bisa dipakai buat diacara acara lohh seperti Acara Pernikahan jadi bukan baju buat tidur yeee dirumah kan gak lucuu gak siehh...
Busana Pengantin:
Pengantin Wanita: Mengenakan gaun panjang atau busana Eropa berbahan sutra mengkilap, dengan hiasan sanggul, untaian melati, dan mahkota khas Jawa.
Pengantin Pria: Memakai jubah dan sorban ala Arab, dilengkapi dengan roncean melati, dan aksesori Jawa seperti gelung sanggul dan sintingan melati. Â
Prosesi Adat:
Melibatkan ritual seperti adu parikan (adu pantun) dan adu silat untuk memperebutkan ayam jago berisi uang dan perhiasan. Jagoan yang membawa ayam jago melambangkan kegagahan, keuletan, dan kerja keras. Â
Sebelum Akad:
Lamaran dan Srah-srahan: Tahapan awal untuk meminang calon istri dengan memberikan hadiah.
Siraman: Prosesi penyucian diri pengantin.
Midodareni: Malam sebelum pernikahan di mana pengantin perempuan berdiam diri di kamar.
Setelah Akad Nikah:
Panggih/Temu Manten: Pertemuan pertama antara pengantin pria dan wanita secara resmi.
Balangan Gantal: Pelemparan gantal (gulungan daun sirih) sebagai simbol untuk menguji kesetiaan.