Mohon tunggu...
Siti Nuraini
Siti Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa universitas Pamulang fakultas sastra Indonesia

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Folklor di Daerah Banten: Gunung Santri

3 Juli 2023   10:52 Diperbarui: 3 Juli 2023   10:59 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Santri merupakan obyek wisata alam sekaligus religi yang ada di Serang. Kawasan Banten memang terkenal memiliki banyak bukti sejarah perkembangan Islam di Pulau Jawa. Salah satunya adalah yang ada di Gunung Santri. Di tempat ini terdapat makam seorang ulama besar di masa lalu 

yaitu Syekh Muhammad Sholeh. Beliau adalah santri dari Sunan Gunung Jati yang juga merupakan salah satu dari Wali Songo. 

Mengapa di sebut gunung santri ? Konon katanya dahulu syekh Muhammad Sholeh di utus langsung oleh gurunya yang menyebarkan agama Islam di wilayah sekitar, sampai akhirnya syekh Muhammad Sholeh meninggal dan disemayamkan di puncak gunung tersebut. Hingga akhir nya gunungtersebut di namakan gunung santri. 

Di gunung tersebut mempunyai 500 anak tangga konon katanya dahulu jika ada yang menaiki gunung tersebut akan tetapi tidak sampai puncak nya berarti orang tersebut memiliki dosa yang sangat banyak dan begitupun sebaliknya jika ada yang sampai puncak nya berarti orang tersebut tidak mempunyai dosa. 

Warna sekitaran Banten pun mempercayai hal tersebut sehingga banyak sekali yang ingin menaiki gunung tapi tidak sampai pada puncak nya. 

Dan dengan begitu pun warga sekitar tahu seberapa banyak dosa yang mereka miliki.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun