6. Perjamuan Duniawi
Lukisan terakhir ini adalah refleksi penerapan nilai-nilai Stoikisme dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh distraksi. Mora John memadukan elemen-elemen kehidupan kekinian dengan simbol ajaran stoik, menciptakan perjamuan visual antara nilai klasik dan tantangan kontemporer.
"Karya ini membahas penerapan filsafat Stoikisme dalam menghadapi negeri ini yang penuh lelucon, mengandung kritik terhadap keadaan negeri kita pada kondisi sekarang." Terang Mora John.
Lebih dari Sekadar Visual: Pesan di Balik Warna dan Bentuk
Bagi Mora John, seni tidak sekadar keindahan visual, tapi juga pemaknaan mendalam. Ia ingin pengunjung memahami bahwa setiap lukisan menyimpan pesan, bukan sekadar tampilan.
Ketika pengunjung pameran bertanya tentang konsep lukisannya, Mora John merasa senang karena itu berarti karyanya telah berhasil menyentuh dan menggerakkan hati.
"Saya ingin penonton mendapat insight baru tentang hidup. Bahwa dalam seni lukis, ada pesan yang bisa kita renungkan," ujarnya.
Pameran sebagai Jalan Menuju Masa Depan
Tak hanya sebagai ajang memamerkan karya, pameran ini juga membuka jalan karier bagi Mora John. Ia mendapat beberapa tawaran kolaborasi, yang semakin membakar semangatnya untuk terus berkarya dan mengembangkan diri. Ia aktif di media sosial sebagai wadah untuk membagikan proses dan hasil karyanya, sebagai strategi untuk menapaki dunia seni secara profesional.
Antara Perfeksionisme dan Proses Kreatif
Meski begitu, proses kreatif tidak selalu mudah. John mengaku perfeksionis, dan ini kadang membuatnya kelelahan dan jenuh. Untuk mengatasinya, ia mencoba menetapkan skala prioritas, menyeimbangkan antara kepuasan berkarya dan batas waktu, serta memberi ruang istirahat ketika mulai merasa jenuh.
AI: Ancaman atau Peluang bagi Seniman?
Ketika ditanya tentang AI, Mora John memberi pandangan yang bijak. Menurutnya, AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang bisa membantu. Seni yang sejati tetap lahir dari rasa dan proses, sedangkan AI hanya meniru. "Hasil karya seni adalah buah hati dan jiwa, sementara AI hanya pemenuhan konten," tegasnya.