Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bagaimana Membagi Waktu Antara Pekerjaan dan Keluarga?

21 Desember 2021   18:09 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:32 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak: Katanya nggak pulang sore, kok pulangnya sore lagi? Ibu nggak boleh bohong lo!

Ilustrasi di atas dialami oleh beberapa rekan kerja saya yang kebetulan mempunyai anak yang masih kecil. Duh, bagaimana kita nggak terenyuh menyikapinya. Gambaran bahwa kehadiran seorang ibu, sangat diharapkan oleh anak.

Kebersamaan kita dengan anak-anak tidak lama. Ketika anak sudah memasuki usia sekolah dan kita sebagai wanita pekerja, tentu kebersamaan itu hanya sore sampai malam hari. Saat jam tidur, kita pun harus merelakan mereka istirahat. Kita sendiri juga butuh istirahat agar esok hari bangun dalam keadaan segar, sehingga bisa melanjutkan aktivitas lagi.

Begitu seterusnya, waktu terus bergulir. Anda sibuk dengan pekerjaan setiap harinya. Sampai pada waktunya anak akan memasuki masa dewasa, di mana dia akan menggapai masa depannya.

Anak-anak melanjutkan sekolah atau kuliah di luar kota, lalu berkeluarga. Nah, pada saat inilah Anda akan merasakan kehilangan momen kebersamaan dengan anak. Anda akan menyadari betapa kebersamaan dengan anak dan keluarga sangat berharga.

Maka nikmatilah kebersamaan dengan keluarga selagi ada kesempatan.

Bertindak Profesional Namun Jangan Lupa Niat Awal


Bukan berniat untuk menasihati. Tulisan ini lahir, tersebab saya juga merasakannya. Saat ini sudah kehilangan momen kebersamaan dengan si sulung. Hanya sebulan sekali bisa bertemu, itupun cuma 2 hari. Lalu dua tahun lagi si bungsu juga akan kuliah, dan tentu waktu bersama dengan saya semakin sedikit.

Oleh karena itu, wanita bekerja itu sah-sah saja dan sangat lumrah di era sekarang ini. Dengan niat awal membantu perekonomian agar keluarga lebih sejahtera yang pada akhirnya akan meraih bahagia lahir dan batin.

Juga niat bekerja didasari untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan. Dalam tanda kutip, diamalkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Jadi, bertindaklah profesional namun jangan lupa niat awal. Semua dilakukan untuk keluarga.

Suami Ridha, Allah pun Ridha

Yang terpenting, bagi wanita pekerja harus bisa membagi waktu, antara kepentingan pekerjaan dan keluarga. Sekali lagi, jangan sampai terenggut momen kebersamaan anda dengan keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun