Kebab Al-Banjari tidak sekadar inovasi rasa, tetapi juga simbol pelestarian identitas kuliner Banjar. Melalui desain kemasan yang menampilkan nuansa khas daerah, produk ini membawa pesan bahwa makanan modern pun bisa menjadi sarana memperkenalkan budaya lokal kepada dunia luar.
Sebagaimana dikatakan Suryana (2013), kewirausahaan sejati bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga menciptakan nilai sosial bagi masyarakat. Kebab Al-Banjari menjadi contoh nyata bagaimana semangat mahasiswa dapat melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi ekonomi daerah sekaligus menjaga kearifan lokal.
Dengan dukungan riset, kreativitas, dan pemasaran digital, cita rasa telur asin khas Banjar kini tidak lagi sebatas lauk di meja makan---tetapi hadir dalam bentuk kebab modern yang siap bersaing di pasar nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI