TEGALÂ -- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Siti Munawaroh, menghadirkan ide kreatif melalui program Bakti Akademisi dengan konsep karya bertajuk "Poster Timbul Nusantara dalam Daur Ulang Kertas". Gagasan ini menawarkan media pembelajaran interaktif yang menggabungkan seni rupa dan mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial), serta menanamkan kepedulian lingkungan.
Program ini dibimbing oleh dosen pengampu Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., dan mendapat dukungan apresiatif dari Kepala Sekolah SDN Dukuhmalang 01, Sokhi, S.Pd.SD, melalui penerbitan Surat Pengakuan Karya.
Tujuan dan Konsep
Karya Poster Peta Timbul Nusantara dirancang untuk memperkaya proses belajar di sekolah dasar. Dari sisi seni rupa, siswa dilibatkan dalam mengolah kertas bekas menjadi media visual berbentuk relief peta Indonesia. Dari sisi IPAS, karya ini membantu siswa memahami geografi Nusantara, mengenali bentuk pulau, dataran, hingga pentingnya menjaga lingkungan melalui kegiatan daur ulang.
Muna menjelaskan bahwa karya ini bukan hanya media belajar, tetapi juga sarana melatih kreativitas, kerja sama, dan kesadaran lingkungan siswa sejak dini.
Rancangan Pembuatan
Tahapan pembuatan poster timbul meliputi:
- Merendam kertas bekas hingga menjadi bubur kertas.
- Membuat pola peta Indonesia di atas alas triplek.
- Membentuk relief pulau dengan tekstur berbeda sesuai topografi.
- Mengeringkan, mewarnai, dan menambahkan detail seperti nama wilayah.
Poster ini nantinya dapat ditempel di dinding kelas atau digunakan saat presentasi, sehingga siswa bisa belajar secara lebih interaktif.
Penyerahan Sertifikat dan Surat Pengakuan
Sebagai bentuk apresiasi, konsep karya ini telah mendapat Surat Pengakuan Karya dari Kepala Sekolah SDN Dukuhmalang 01, Sokhi, S.Pd.SD dan Wali Kelas Kelas 5. Pengakuan ini menjadi bukti nyata apresiasi sekolah terhadap ide inovatif mahasiswa dalam mendukung pembelajaran yang kreatif, ramah lingkungan, dan bermakna.
Harapan ke Depan
Dengan adanya karya ini, diharapkan guru semakin terinspirasi menghadirkan pembelajaran kreatif yang mengintegrasikan seni rupa dan IPAS. Sementara itu, siswa dapat belajar lebih aktif, kritis, serta memiliki rasa bangga terhadap karya yang lahir dari kreativitas sederhana namun bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI