Bunda Lilis menyampaikan bahwa menulis merupakan buah ketekunan membaca, belajar, dan mempraktekannya. Sebagaimana kata mutiara yang beliau dapatkan dari buku "Panduan Menulis True Story" bahwa"semua pengalaman hidup yang kita alami tampak biasa-biasa saja, tetapi bisa menginspirasi orang lain ketika kita mau menuliskannya. Jadi, sayang sekali kalau pengalaman tersebut hanya kita simpan di dalam pikiran. Maka, tuliskanlah !" Sehingga untuk menulis kita bisa menuliskan pengalaman hidup sehari-hari yang kita alami.
Selain banyak membaca, agar kita bisa menghasilkan tulisan yang baik, kita juga harus berani bertanya, dan terus belajar kepada ahlinya. Belajar menulis bisa dilakukan di mana saja dan bahkan gratis. Sebagaimana grup Belajar Menulis asuhan Om Jay ini. Saya tentu sangat beruntung karena bisa bergabung di dalamnya. Bermodalkan hal-hal tersebut, kita harus mau mengembangkan diri dengan terus berlatih menulis agar timbul rasa percaya diri terhadap apa yang kita tuliskan. Usahakan menulis setiap hari, meskipun tidak selalu dipublikasikan di blog, kita bisa  menyimpannya untuk kemudian dicetak menjadi sebuah karya buku. Â
Dalam blog beliau, Bunda Lilis menyelipkan ilmu yang disampaikan oleh Bapak Imam Fitri Rahmadi tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis, yaitu :
1. Pemilihan Kata
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbicara dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
2. Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.