Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - SDN Grogol Selatan 01

Seorang guru SD di sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta. Saat ini sedang memulai belajar menulis. Saya mempunyai seorang anak yang sangat senang ketika dibacakan cerita. Akan sangat bangga apabila bisa membacakan cerita dalam buku karangan sendiri kepada ananda tercinta. Semoga mimpi itu bisa terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergi ke Pasar Malam

4 September 2022   09:09 Diperbarui: 4 September 2022   09:11 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ibu, ayo lihat-lihat mainan lagi," ajak Nafisha sambil menarik tangan ibunya.

"Iya, disana ada lagi yang jual mainan, yuk kita kesana," kata bu Sifa.

Di pasar malam ini memang banyak penjual mainan yang menawarkan mainan dengan harga yang bervariasi. Kali ini tertulis "Obral, 2 mainan 25.000". Koleksi mainan yang ditawarkan banyak dan bagus-bagus. Bu Sifa pun mengajak Nafisha mampir di lapak itu. Nafisha mulai melihat-lihat mainan  disitu. Cukup lama dia melihat-lihat. Sampai beberapa pembeli sudah datang dan pergi, tapi Nafisha masih asik melihat-lihat. Sesekali bu Sifa menggodanya, "Kamu mau beli itu Sa?"

"Enggaaak,, cuma lihat-lihat aja buu," kata Nafisha.

Sebenarnya dari raut wajahnya terlihat Nafisha ingin sekali membeli mainan itu, tapi karena tadi sudah janji untuk tidak beli, dia pun tidak berani bilang kepada ibunya. Setelah cukup lama pegang mainan ini itu, bu Sifa pun merasa tak tega dengan anaknya sekaligus merasa tak enak dengan penjualnya karena sudah terlalu lama memilih-milih tapi tidak beli. Akhirnnya bu Sifa menawarkan kepada Nafisha.

"Nafisha mau yang mana?" tanya bu Sifa.

"Enggak ibu, Asa cuma mau lihat-lihat aja," jawab Nafisha masih memegang teguh janjinya.

"Gapapa Sa, ibu beliin, kamu milih yang mana?" kata Bu Sifa lagi.

Nafisha terlihat bersemangat memilih mainan. Akhirnya plihannya jatuh pada mainan kue ulang tahun dan HP mainan. Dia terlihat begitu bahagia. Setelah mendapat mainan, Nafisha pun mengajak ibunya pulang. Di parkiran bu Sifa janjian lagi dengan bu Eni untuk pulang bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun