Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - SDN Grogol Selatan 01

Seorang guru SD di sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta. Saat ini sedang memulai belajar menulis. Saya mempunyai seorang anak yang sangat senang ketika dibacakan cerita. Akan sangat bangga apabila bisa membacakan cerita dalam buku karangan sendiri kepada ananda tercinta. Semoga mimpi itu bisa terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergi ke Pasar Malam

4 September 2022   09:09 Diperbarui: 4 September 2022   09:11 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bu Sifa dan bu Eni pun berangkat dengan membawa pasukannya masing-masing. Bu Sifa dengan Nafisha dan bu Eni dengan kedua anaknya, Irsyad dan Abang Habibi. Suasana jalanan menuju pasar malam sungguh padat merayap. Mungkin malam itu semua orang butuh hiburan murah, mareka ingin ke pasar malam juga. Sampai di lokasi pasar malam, motor pun diparkir. Bu Sifa dan bu Eni masuk ke lokasi pasar malam. Irsyad dan Abang berjalan sambil lompat-lompat kecil, saking senangnya. Sementara Nafisha terus menggandeng tangan ibunya. Maklum suasana di pasar malam sangat ramai, bu Sifa takut anaknya terlepas dan kesasar.

Irsyad dan Abang langsung menuju ke tempat permainan jaring ikan. Mereka kelihatan asik dan semangat saat mencoba menangkap ikan dengan jaring kecil. Ibunya telihat menunggu sambil memantau keadaan sekitar, siapa tahu ada yang menarik untuk dibeli. Sementara Nafisha sepertinya tidak terlalu tertarik dengan permainan itu. Dia merengek minta ke tempat penjual mainan.

Minggu kemarin, saat di pasar malam juga, bu Sifa sudah membelikan mainan Nafisha. Maka malam ini bu Sifa membisikkan pesan kepada anaknya.

"Kan minggu kemarin Asa sudah beli mainan, malam ini nggak boleh beli lagi yaa," bisik bu Sifa.

"Iya bu, Asa cuma mau lihat-lihat aja," jawab Nafisha.

Mereka pun berpisah dengan Irsyad dan Abang lalu mulai menyusuri pasar malam untuk mencari penjual mainan. Bertemulah mereka dengan penjual mainan tempat mereka membeli mainan minggu kemari. Tapi karena kemarin sudah mellihat-lihat disitu, 

Nafisha kelihatannya tidak tertarik lagi. Bu Sifa pun mengajaknya ke tempat penjual mainan yang lain. Penjual mainan kali ini sangat ramai pembeli. Tetapi koleksi mainannya terlihat kurang menarik. Cukup lama juga Nafisha melihat-lihat mainan disitu. Tapi dia tidak berani minta kepada ibu, karena tadi sudah berjanji untuk tidak beli mainan lagi. Bu Sifa pun berpamitan dengan penjualnya, yang kebetulan adalah salah satu walimurid di sekolah bu Sifa.

"Bu, sudah ya, kata anak saya hanya lihat-lihat saja, " kata bu Sifa sambil tertawa kecil.

"Ayo dek, pilih yang mana," kata penjual itu, mungkin akan memberi  gratis pada mainan yang dipilih Nafisha.

"Nggak usah bu, pamit yaa," kata bu Sifa lagi sambil berjalan menjauh.

Mereka pun meninggalkan lapak mainan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun