"Kelin, berlarilah secepat mungkin, dan lompati tali itu, ibu akan hitung berapa waktu yang kamu tempuh," terang ibu Kelin.
"Baik bu, Kelin siap," jawab Kelin mantab.
Ibu Kelin mulai memberi aba-aba sambil bersiap meniup peluit.
Bersedia, siaappp........ dan priiiit... suara peluit pun terdengar, Kelin segera lari sekuat tenaga. Namun, saat melewati tali penghalang, Kelin terjatuh. Dia tidak berhasil melewati tali penghalang itu. Kelin mencoba berkali-kali tapi masih gagal.
"Ibu, aku tidak bisa melewati halangan ini, aku pasti akan kalah dalam perlombaan nanti," kata Kelin dengan nada sedih.
"Jangan sedih Kelin, kita coba lagi esok hari, sekarang kita istirahat dulu ya," kata Ibu Kelin.
Keesokan harinya, saat sedang Kelin sedang latihan, datanglah Mio.
"Hahaaa, Kelin, kamu lompati penghalang begitu saja tidak bisa, bagaimana mungkin kau akan memenangkan pelombaan itu," kata Mio.
Kelin tak menghirukan perkataan Mio, dia terus saja berlatih, hingga berhasil melompati penghalang itu.
"Wah, kausudah sangat hebat Kelin, ibu bangga padamu. Menang atau kalah dalam perlombaan itu hal biasa. Yang penting kamu sudah berusaha ya Kelin, " ucap ibu Kelin menyemangati anaknya.
Hari perlombaan pun tiba. Kelin sudah siap di arena lomba. Ternyata Mio juga turut serta dalam lomba itu. Kakek Kura-kura sebagai pemimpin lomba sudah meminta semua peserta lomba bersiap. Priiiiit....peluit pun ditiup tanda perlombaan sudah dimulai. Semua peserta mulai berlari. Seluruh peserta mengikuti perlombaan dengan penuh semangat. Mio dan Kelin sudah hampir sampai garis finish. Semua hewan bersorak menyemangati Mio dan Kelin. Akhirnya Kelin berhasil memenangkan perlombaan ini. Semua hewan bersorak riang gembira. Ibu Kelin langsung menghampiri dan memeluk Kelin.