Mohon tunggu...
Ika Wulandari
Ika Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa/Universitas PGRI Wiranegara

saya adalah seorang mahasiswi aktif dari perguruan tinggi swasta di pasuruan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gelombang Protes 2025: Refleksi Krisis Demokrasi dan Ketimpangan Sosial di Indonesia

22 Mei 2025   18:55 Diperbarui: 22 Mei 2025   19:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu lingkungan menjadi salah satu perhatian publik dalam gelombang protes 2025 kali ini. Di Tropodo, Jawa Timur, sekitar 60 pabrik tahu menggunakan bahan limbah plastik impor sebagai bahan produksinya. Praktik ini menghasilkan emisi yang berbahaya serta akan mencemari lingkungan sekitar. Studi menemukan adanya mikroplastik dalam produk tahu yang dikonsumsi masyarakat serta kadar dioksin yang tinggi dalam telur ayam di sekitar pabrik, yang mana dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius, mulai dari gangguan pernapasan hingga risiko kanker. Organisasi lingkungan mendesak pemerintah untuk bertindak tegas, tetapi masih mendapatkan respons yang lambat sehingga dapat memicu kekecawaan di masyarakat.

 

https://youtu.be/5Dh_qG8BaCY?si=lBz2ajvzHPd68bag

Gelombang protes yang terjadi di Indonesia pada tahun 2025 mencerminkan terjadinya krisis demokrasi dan ketimpangan sosial yang semakin dalam. Berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat, kemunduran demokrasi, serta memburuknya kondisi sosial-ekonomi dan lingkungan menjadi pemicu utama ketidakpuasan publik. Protes ini juga sangat memperlihatkan bahwa masyarakat masih memiliki semangat kolektif untuk menyuarakan aspirasi dan menolak ketidakadilan yang terjadi.

Untuk meredam ketegangan dan memulihkan kepercayaan masyarakat, pemerintahan perlu mengambil langkah nyata untuk merevisi kebijakan kontroversial, menjamin transparansi program sosial, serta memperkuat supremasi sipil dalam pemerintahan. Dialog terbuka dengan berbagai elemen masyarakat juga sangat penting untuk dilakukan karena dapat membangun kembali kepercayaan dan menjaga stabilitas nasional. Selain itu, peran media dan lembaga swadaya masyarakat harus diperkuat lagi agar dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan rakyatnya.

Dengan pendekatan yang inklusif, responsif terhadap aspirasi rakyat, serta komitmen pada demokrasi dan keadilan sosial, Indonesia dapat berpeluang untuk keluar dari krisis ini serta melanjutkan perjalanan menuju negara yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera. Sejarah telah membuktikan bahwa bangsa ini dapat bangkit dari berbagai krisis, asalkan semua elemen bersatu dalam semangat reformasi dan kepentingan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun