Mohon tunggu...
Siti Kamilah
Siti Kamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama Mahasiwa KKN UMJ Keuntungan Usaha Keripik Meroket

27 Maret 2021   05:33 Diperbarui: 27 Maret 2021   06:11 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan kebanyakan orang yang mengejar keuntungan banyak saat menjalankan usaha. Mbah saat pemilik usaha keripik singkong begghe di Dusun Karang Kotong, Desa Sumbersari, Kabupaten Bondowoso tidak mengambil keuntungan banyak, karena mbah sa'at mengutamakan kepuasaan konsumen. Beliau menyadari bahwa konsumen keripik singkong begghe berasal dari warga desa sendiri, yang kebanyakan tidak mau membeli jika harga terlalu mahal.

Keripik singkong begghe yang dijual oleh mbah saat dibandrol dengan harga 500 rupiah perbungkus yang berukuran kecil. Keuntungan yang didapatkan pun tidak banyak. Oleh karena itu mahasiswi KKN 112 UM Jember yang terdiri dari Siti Kamilah, Novita Putri D, Safira Dwi A, dan Lutfiana berinovasi untuk mengubah kemasan dan strategi pemasaran dari keripik singkong begghe tersebut. Dengan harapan keuntungan yang akan diperoleh oleh mbah sa'at lebih meningkat. Mahasiswi KKN mengubah kemasan kecil seharga Rp.500 menjadi kemasan besar dengan harga Rp.2000. 

dokpri
dokpri
Strategi pemasaran juga di lakukan dengan cara online dibantu dengan pemuda yang berada di Dusun Karang Kotong. Selain itu, mahasiswa  KKN juga membantu membuatkan logo untuk keripik singkong begghe. Hal ini dapat membuat usaha yang dikelola oleh mbah saat menjadi lebih dikenal. Setelah mahasiswi membantu mengubah kemasan dan strategi pemasaran, keripik singkong begghe ludes  20 bungkus dalam sekejap tanpa mbah sa'at harus berjualan keliling. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Keuntungan yang di dapat lebih besar berkat kemasan dan strategi pemasaran yang dulakukan. Seperti yang di tuturkan oleh istri mbah sa'at " Terimakasih nak sudah membantu menjualkan kripik singkong, jadi tambah dikenal kripiknya."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun