Kekurangan Energi Keonik (KEK) menjadi masalah gizi yang besar di kalangan remaja Indonesia, terutama pada remaja putri. Tingginya angka KEK disebabkan oleh pola makan yang buruk, asupan energi dan zat gizi yang rendah, serta kurangnya pengetahuan tentang gizi yang memadai. Dampak dari KEK tidak hanya terjadi pada kesehatan remaja, tetapi juga memengaruhi kualitas generasi berikutnya, seperti meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat rendah, komplikasi kehamilan, hingga stunting.
Oleh Karena itu, penanganan KEK pada remaja harus dilihat sebagai investasi jangka panjang untuk pembangunan sumber daya manusia. Pemecahan masalah ini memerlukan pendekatan yang menyeluruh, berupa edukasi gizi yang berkelanjutan, penggunaan media digital yang sesuai dengan karakteristik remaja, serta kerja sama antara keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Hanya dengan intervensi yang terpadu dan konsisten, ancaman yang disembunyikan dari KEK dapat diminimalisir, sehingga anak muda Indonesia dapat tumbuh sehat, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI