Mohon tunggu...
Siti Atuti
Siti Atuti Mohon Tunggu... Guru - Seorang perempuan yang hobi menulis, memasak, dan berkebun.

Guru Bahasa Indonesia yang suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Generasi Emas Bukan Generasi Cemas

13 Mei 2024   08:27 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Izin masuk Bu." "Silakan," jawabku pada Dafa yang terlambat masuk ruang ujian. Tangannya membawa kertas izin terlambat. "Saya ambil kartu yang ketinggalan Bu". Jawaban Dafa saat ditanya Bu Par sebab keterlambatannya.

Hari ini aku tugas mengawas ruang di ruang 5 bersama Bu Par. Rupanya Bu Par ditakuti atau siswa segan sehingga ruangan kondusif. Anak-anak tenang fokus baca soal dan menjawab tanpa kata.

Sabtu lalu saat aku menunggu di ruang 6 beda cerita. Zul dan Yusril terus-terusan bikin ulah. Untunglah pagi ini aman.

Dunia pendidikan memang menurutku agak "sakit". Kalau terjun di dalamnya dan tahu benar kondisi anak didik, bagaikan tubuh ada penyakit yang mendera.

Akan sehat kapan? Waktu kan menjawabj. Kurikulum Merdeka bagus. Namun implemantasi beda. Contoh soal ujian atau pun soal tes seharusnya dibuat guru, faktanya tidak. Soal sudah dibuat. 

Dalam teori ada pembentukan karaktee Pancasila namun fakta ya begitu-begitu saja. Projek selesai ya mereka masih sebagaimana biasa. 

Beberapa anak mulutnya seperti bukan anak yang terdidik. Suka membully, mengejek teman bahkan guru.

Ada paradigma yang kudengar. Guru hamba siswa tuan. Oh ya, kalau guru melayani siswa memang iya. Namun siswa juga ada sopan santun pada guru.

Bukan gila hormat tapi bersikaplah sewajarnya seorang anak didik pada pendidiknya.

Entahlah, tak tahu salah siapa. Orang tua yg kurang didikan tata krama atau lingkungan yang terlalu permisif.

Kemajuan zaman, teknologi yang sekarang sedemikian meningkat tanpa diimbangi pembangunan karakter sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun