Mohon tunggu...
Siti Aminah
Siti Aminah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seseorang yang sangat mencintai dunia kuliner. Memasak dan mencicipi berbagai hidangan bukan hanya hobi bagi saya, tetapi juga cara untuk mengekspresikan diri dan mengenal budaya dari berbagai daerah. Dari dapur sederhana hingga jajanan kaki lima, saya selalu tertarik untuk mengeksplorasi rasa, mencoba resep baru, dan membagikan pengalaman saya lewat tulisan. Bagi saya, kuliner bukan hanya soal makanan tetapi juga tentang cerita, kebersamaan, dan kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Hanya Pandai Dibidang Memasak,Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Kini Menguasai Data Manajemen dan Analisis

4 September 2025   10:53 Diperbarui: 4 September 2025   10:52 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai mahasiswa Pendidikan Tata Boga di Universitas Negeri Semarang, saya percaya bahwa dunia kuliner tidak hanya sebatas memasak dan menyajikan makanan. Perkembangan zaman, khususnya di era digital, menuntut kita untuk lebih adaptif dan mampu menguasai keterampilan baru di luar bidang utama yang kita tekuni.

Baru-baru ini, saya berhasil menyelesaikan sertifikat internasional di bidang Data Manajemen dan Analisis. Pada awalnya, bidang ini terasa cukup asing karena berbeda jauh dari dunia tata boga yang saya pelajari sehari-hari. Namun, setelah mengikuti proses pembelajaran, saya menemukan banyak hal menarik yang ternyata sangat relevan dengan dunia kuliner.

Melalui pelatihan ini, saya belajar bagaimana data dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Misalnya, bagaimana mengatur persediaan bahan baku secara efisien, menganalisis tren pasar makanan, hingga menyusun strategi pengembangan produk kuliner yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dari sini, saya menyadari bahwa kemampuan mengelola dan menganalisis data bisa menjadi senjata penting untuk meningkatkan kualitas usaha di bidang kuliner.

Bagi saya, sertifikat internasional ini bukan sekadar prestasi tambahan. Lebih dari itu, ini adalah bekal berharga untuk bersaing di tingkat global. Dunia kerja saat ini menuntut generasi muda untuk tidak hanya ahli di bidang utamanya, tetapi juga memiliki keahlian tambahan yang relevan dengan perkembangan teknologi.

Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tata boga juga bisa berpikir kritis, adaptif, dan terbuka dengan perkembangan zaman. Tidak cukup hanya mahir di dapur, kita juga perlu membekali diri dengan kemampuan analisis data agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk berani mencoba hal-hal baru. Jangan takut keluar dari zona nyaman, karena di situlah kita akan menemukan peluang besar untuk berkembang.

Sebagai mahasiswa tata boga, saya bangga bisa membawa nama UNNES dalam prestasi ini. Saya yakin bahwa dunia kuliner dan teknologi dapat berjalan beriringan, saling mendukung, dan melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun