Kampus mengajar merupakan program dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memberikan perubahan besar dalam bidang pendidikan. Mahasiswa diberikan kesempatan menjadi pendidik dan mengajar di tingkat SD dan SMP. Program ini bukan hanya membuka kesempatan pada mahasiwa program studi pendidikan tetapi terbuka untuk semua program studi. Oleh karena itu, saya salah satu mahasiswa yang bukan berlatar belakang program studi Pendidikan ikut terlibat dalam program kampus mengajar. Walaupun saya tidak pernah diajarkan dibangku kuliah bagaimana cara mengajar yang baik tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah saya untuk mewujudkan perubahan dalam pendidikan dan menjadikan saya semakin lebih tertantang dan termotivasi.
Februari 2023 lalu, penempatan saya berada di SD Negeri 2 Kemuning Kota Banjarbaru. Pertama kali saya menginjakkan kaki di sana saya disambut dengan baik dari dewan guru maupun siswa-siswi di sana. Senyuman mereka masih membekas di ingatan saya sampai detik ini.
Saat melakukan pretest AKM Kelas ternyata di sekolah ini masih ada siswa kelas V yang masih belum bisa membaca. Persoalan tersebut menyulitkan ia dalam menjawab soal- soal AKM Kelas apalagi sebentar lagi ia akan naik ke kelas 6 dan akan mengikuti ujian. Akhirnya saya dan 3 tim mahasiswa kampus Merdeka lainnya membuat sebuah program mengenai literasi dan numerasi.
Banyak sekali tantangan yang sangat beragam ketika menghadapi perbedaan karakteristik siswa-siswi di sana. Bukan ingin menyerah, tetapi membuat saya lebih tertantang menghadapi mereka. Setiap hari ketika bertemu mereka selalu saya berikan kata-kata "Semangat yaa belajarnya!" itu salah satu motivasi kecil yang saya berikan untuk mereka agar mereka lebih semangat dalam belajar. Setiap hari ketika mengajar di sana apapun yang saya ajarkan mereka selalu antusias dan betah ketika saya mengajar. Di sana saya mencoba untuk memberikan pembelajaran menarik yaitu bermain sambil belajar agar mereka tidak cepat bosan selama pembelajaran berlangsung. Tidak lupa juga saya mengajar melalui realitas virtual agar mereka paham bahwa teknologi bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. Kami juga membuat sebuah program tangga literasi numerasi, disana ada kata-kata motivasi, rumus matematika, serta kata baku dan tidak baku. Respon dewan guru serta siswa-siswi dengan adanya program ini sangat disambut baik dan sangat berterima kasih kepada kami karena dengan adanya tangga literasi numerasi siswa-siswi semakin aktif dalam berliterasi. Selain itu, kami juga membuat sebuah program majalah dinding. Siswa-siswi kami tugaskan untuk membuat sebuah puisi kemudian puisi terbaik akan dipajang di majalah dinding. Respon dari siswa ketika saya menanyakan bagaimana tanggapannya ketika karyanya di pajang, ia sangat bangga dan semakin semangat untuk menciptakan puisi lebih banyak lagi.
Dari program kampus mengajar banyak sekali cerita menarik yang saya dapatkan dan selama mengikuti program ini bukan hanya menjadi seorang guru tetapi juga menjadi seorang kakak untuk mereka berbagi cerita. Semoga cerita singkat ini menjadi motivasi untuk teman- teman lainnya untuk turut memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Indonesia. Masa penugasan saya di SD Negeri 2 Kemuning adalah sebuah kenangan yang sangat manis dan tidak pernah saya lupakan sepanjang hayat. Terima kasih Kampus Mengajar!
