Mohon tunggu...
Siti aisyah27
Siti aisyah27 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya Traveling Kepribadian Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

NU dan Pondok Pesantren,(Menjaga Tradisi Menjawab Tantangan Zaman)

3 Juli 2025   22:14 Diperbarui: 3 Juli 2025   22:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki warisan pendidikan Islam yang sangat khas---yakni pondok pesantren. Dalam perjalanan sejarahnya, pesantren tak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pembentukan karakter, dakwah, dan budaya Islam Nusantara. Di sinilah Nahdlatul Ulama (NU) mengambil peran strategis sebagai penjaga sekaligus pengembang warisan tersebut. 

NU dan Perjalanan Pesantren

Didirikan pada 1926 oleh para ulama tradisional, NU berkomitmen pada paham Ahlussunnah wal Jama'ah, dengan nilai-nilai moderat, toleran, dan berbasis kearifan lokal. NU menjadikan pesantren sebagai jantung dakwah dan pendidikan Islam. Seiring waktu, lahirlah dua bentuk pesantren: pesantren formal (mengikuti sistem pendidikan nasional) dan pesantren nonformal (bertahan dengan pola tradisional seperti kajian kitab kuning dan halaqah). 

Dua Wajah Pesantren: Formal dan Nonformal

Meski berbeda bentuk, keduanya punya misi yang sama: mencetak generasi Muslim yang berakhlak, cerdas, dan siap mengabdi. Pesantren formal hadir dengan legalitas dan kurikulum ganda---agama dan umum---yang memudahkan lulusannya bersaing di dunia akademik maupun kerja. Sementara pesantren nonformal tetap menjadi benteng utama ilmu-ilmu klasik Islam dengan kekuatan spiritualitas dan kedalaman nilai. 

NU: Penjaga Tradisi, Pendorong Inovasi

NU tidak hanya merawat pesantren tradisional, tetapi juga ikut mendorong kemunculan pesantren formal melalui lembaga seperti LP Ma'arif NU, RMI NU, dan LPTNU. Upaya ini menjadikan NU sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan. Tradisi dan modernitas tidak lagi saling menegasikan, tetapi dipadukan dalam satu tarikan nafas. 

Menjaga Ilmu Islam Klasik di Era Modern

Kedua model pesantren memiliki peran penting dalam mempertahankan tradisi keilmuan Islam klasik, khususnya melalui pengajaran kitab kuning dan pembentukan karakter santri. Upaya pelestarian juga dilakukan lewat digitalisasi kitab, pelatihan pengajaran kontekstual, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi. 

Respon Masyarakat: Dari Loyalitas hingga Adaptasi

Pesantren nonformal umumnya mendapat tempat istimewa di hati masyarakat tradisional karena otoritas moral dan spiritualnya. Sementara pesantren formal menarik minat kalangan modern yang ingin menggabungkan pendidikan agama dan peluang akademik. Masyarakat merespons positif keduanya, selama pesantren mampu menjaga mutu dan nilai yang diwariskan para ulama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun