Mohon tunggu...
Siti Nurrohmawati
Siti Nurrohmawati Mohon Tunggu... -

tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

behind kali code

15 Mei 2012   09:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:16 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kali Code adalah salah satu sungai yang terdapat di Yogyakarta. Kali Code mengalir membelah daerah yang ada di Yogyakarta yaitu daerah Kampung Code Jetisharjo dan daerah Terban yang terletak diseberang Kali Code dan agak diatas. Dahulu Kali Code sama dengan sungai-sungai yang didaerah lain, kotor, tidak terawat dan banyak orang yang buang sampah sembarangan disitu. Namun lama-kelamaan pengurus kampung code jetisharjo khususnya pengurus dan masyarakat RW o7 mulai menyadari betapa pentingnya kebersihan lingkungan. Sejak saat itu masyarakat disitu mulai mengolah daerah tersebut menjadi daerah yang bersih dan tidak kumuh, walaupun daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk. Tanpa banyak orang yang tahu teryata masyarakat kampung code jetisharjo mempunyai program untuk daerahnya, diantaranya yaitu tentang lingkungan hidup, sumber air bersih, sampah, kesungaian dan peta bejo (pemuda tanggap bencana jetisharjo), dan penghijauan daerah pinggir sungai.

masyarakat kampung code jetisharjo memisahkan sampah kedalam 3 jenis yaitu sampah kaca, kertas, dan plastik. Selain ketiga jenis sampah tersebut masyarakat juga mengolah atau mendaur ulang sampa yang ada menjadi barang-barang yang bermanfaat. Untuk sampah daun biasanya mereka olah menjadi kompos, sedangkan untuk sampah plastik, mereka mengolahnya menjadi kerajinan tangan seperti tas,dompet dll. Namun hasil kerajinan daur ulang sampah yang mereka buat belum masuk dalam pasar. Dan walaupun produk tersebut belum masuk pasar atau dapat dikatakan masih terbatas namun harganya tetap terjangkau, tidak terlalu mahal. Produk yang mereka buat baru bisa dijumpai didesa tersebut. Dan jangan salah, kerajinan yang mereka hasilkan tidak kalah bagus dengan produk-produk kerajinan yang ada di pasar. selain mengolah kerajinan dari sampah, mereka juga mengolah atau memproduksi cemilan yang berbahan dasar tela, makanan ini sudah menjadi makanan khas daerah situ karena daerah code tersebut sudah memproduksi cemilan tersebut sejak dulu.

yang sangat mengesankan adalah bahwa masyarakat didaerah tersebut sangat ramah dan baik. Ternyata masyarakat yang terletak di bantaran kali code adalah orang-orang yang kreatif dan maju, hal ini terbukti dari apa yang telah mereka raih, mereka pernah menjadi best ot the best clean and clear 2010 dari unilever. Selain itu mereka juga mempunyai sumber air bersih sendiri untuk warganya. Dan saat ini mereka sedang merintis daerah tersebut menjadi kampung wisata. Harapan mereka kedepan yaitu menjadikan daerah sekitar kali code menjadi daerah wisata yang banyak dikunjungi orang, baik orang dari lokal maupun dari manca negara. karena saat ini saja sudah banyak turis asing yang singgah dikampung code tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun