Selama enam (enam) bulan, PGP digunakan untuk mendukung hasil belajar implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan pembelajaran campuran.Â
Kegiatan ini dilakukan melalui pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu. Kegiatan yang ditawarkan terdiri dari sepuluh persen belajar di tempat bekerja (on-the-job training), dua puluh persen belajar bersama rekan sejawat, dan sepuluh persen belajar bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping.
Untuk melakukan penilaian pada tahap pelatihan dan pendampingan, data tentang praktik, hasil penugasan, dan observasi fasilitator dan pendamping dikumpulkan. Dalam proses refleksi dan pengembangan diri guru penggerak, umpan balik dari rekan sejawat, kepala sekolah, dan siswa digunakan. Saat proses evaluasi dampak dimulai, hasil belajar siswa dinilai.
MERDEKA
MULAI DARI DIRI
CGP membuat refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dan memberikan jawaban reflektif-kritis untuk mengetahui pemahaman dirinya.
EKSPLORASI
a. Â Mandiri
CGP membaca dua (atau lebih) tulisan Ki Hadjar Dewantara; CGP menyimak video tentang pendidikan di Indonesia dari zaman kolonial dan menjawab pertanyaan panduan.
b.Forum diskusi
CGP berbicara tentang pertanyaan reflektif tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks lokal sosial budaya di daerah asal CGP. Fasilitator CGP berbagi pengalaman yang baik dalam penerapan filosofi pendidikan KHD dalam konteks lokal sosial budaya di daerahnya.
RUANG KOLABORASI
CGP mengkaji (memaknai dan menghayati) nilai-nilai luhur sosial budaya di daerah asal untuk menguatkan dan meningkatkan Konteks (kodrat) Diri Murid sebagai individu dan anggota masyarakat.
 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Strategi yang dirancang oleh CGP untuk mewujudkan pemikiran KHD, atau "Pendidikan yang Berpihak pada Murid", harus sesuai dengan konteks sosial budaya dan diri murid dan daerah asal mereka. Ini dapat mencakup demonstrasi kontekstual dalam video, infografis, puisi, atau lagu, dll.
ELABORASI PEMAHAMAN
Instruktur membantu CGP memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
KONEKSI ANTAR MATERI
Dengan merefleksikan semua materi yang telah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD dan praktik baik yang telah dilakukan di sekolah-sekolah selama "Elaborasi Pemahaman", CGP membuat kesimpulan dalam bentuk esai atau jurnal reflektif tentang "Pendidikan yang Berpihak pada Murid".
AKSI NYATA
Untuk mewujudkan pemikiran KHD, CGP menggunakan strategi "Demonstrasi Kontekstual". Strategi ini diimplementasikan sebagai representasi "Kepemimpinan Pembelajaran yang Berpihak pada Murid" dan direfleksikan kembali dalam Jurnal Refleksi Pribadi.
Demikian alur MERDEKA dalam Pendidikan Guru Penggerak, semoga bermanfaat.