Mohon tunggu...
Siti Khotijah
Siti Khotijah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UNEJ

Saya adalah mahasiswi Universitas Jember jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Money

KKN UNEJ Berdayakan Wirausaha Kerupuk Bawang di Era New Normal

15 Agustus 2020   20:43 Diperbarui: 15 Agustus 2020   21:04 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasuruan - Universitas Jember memberdayakan para pelaku usaha kecil menengah yang terdampak pandemi Covid19 melalui Kuliah Kerja Nyata. Pandemi Covid19 sangat berdampak pada hampir semua sektor, termasuk UMKM sehingga semua kegiatan UKM terjadi penurunan omzet.

Pandemi virus corona juga berdampak pada kelangkaan bahan baku, pembatalan pesanan hingga penghentian produksi hingga penurunan daya beli masyarakat, sehingga kondisi ini membuat UKM mengalami kerugian, kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan. Untuk mengatasi hal ini Universitas Jember merancang wujud pengabdian kepada masyarakat melalui pemberian bantuan pemberdayaan, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pendampingan dan lain-lain yang dilakukan oleh mahasiswa yang menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dasar pertimbangan pelaksanaan ini adalah pedoman pelaksanaan KKN Back to Village dalam pencegahan dan antisipasi dampak Covid19. Kegiatan ini melibatkan hampir 4.000 mahasiswa.

Pelaksanaan program KKN "Back To Village" dilakukan dengan memperkenalkan strategi online marketing pada salah satu UMKM terdampak Coovid19 di Dusun Bok Wedi yakni UD. Karya Bagong sebagai solusi pengembangan UMKM di era New Normal.

  • Program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKN Back To Village "Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid19" diantaranya perencanaan yakni melakukan pertemuan dengan pemillik UD. Karya Bagong yaitu Bapak H. Muamar Khadafi, SE dan karyawan UD. Karya Bagong yaitu Bapak Hikam Dahlan dan Ibu Wiwik Ida Wati selaku sasaran KKN, mengenai visi misi saya dalam rangka Tri Dharma perguruan tinggi dimana salah satunya adalah pengabdian pada masyarakat dan menjelaskan adanya bantuan dari saya pada Bapak Hikam Dahlan dan Ibu Wiwik Ida Wati.
  • Untuk mengatasi masalah logo produk, saya memberikan bantuan berupa desain dan cetak sticker selama KKN berlangsung. Saya memberikan pelatihan marketing online instagram. Namun, setelah mendiskusikan dengan DPL saya mengenai penggunaan instagram dalam pemasaran, sepertinya cara itu kurang tepat karena pasar lebih banyak menggunakan aplikasi WhatsApp. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah perluasan pasar dalam pemasaran yang masih menggunakan cara tradisional, saya memandu sasaran untuk membuat akun WhatsApp Business. Promosi dan penjualan dilakukan secara bersama-sama di lapangan. Promosi dilakukan dengan cara pemberian informasi adanya contact person yang dapat dihubungi dalam pemesanan produk. Cara ini dipakai dengan harapan untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, sehingga terjadi kenaikan penjualan dan laba.

Tahap akhir merupakan monitoring dan evaluasi. Mahasiswa pengabdian melakukan pendampingan dan memantau hasil penjualan sebagai bentuk evaluasi dari pemberian bantuan yang telah dilaksanakan. Evaluasi itu sendiri terkait dengan efektif berjalan atau tidaknya pemasaran menggunakan WhatsApp Business dan apakah pendapatan setiap harinya meningkat seperti sebelum terdampak pandemic Covid19.

(Siti Khotijah/170910202002/KKN-16/Kota Pasuruan/Edy Hariyadi, S.S., M.Si)

img-4842-png-5f37e7f34a84667a2059c5b2.png
img-4842-png-5f37e7f34a84667a2059c5b2.png

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun