Mohon tunggu...
Siti Rohilah
Siti Rohilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

I found you without looking, and love you without trying -Mark Anthony

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Kandungan, Manfaat, serta Metode Ekstraksi Minyak Mawar

13 Desember 2020   17:29 Diperbarui: 14 Desember 2020   11:13 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak mawar (sumber: atsirich`.com)

Perkembangan industri minyak mawar sudah berkembang sejak dahulu di negara-negara seperti Turki, Bulgaria. dan Persia sehingga dikenal sebagai Negara penghasil minyak mawar dengan kualitas terbaik di dunia. Negara-negara tersebut banyak memanfaatkan berbagai jenis mawar untuk dijadikan bahan dasar dalam pembuatan minyak mawar.

Minyak mawar merupakan salah satu minyak bunga yang memungkinkan untuk diproduksi dan dikembangkan secara maksimal di Indonesia dengan kualitas ekspor, karena sampai saat ini belum banyak dilakukan. Mengingat manfaat minyak mawar yang cukup besar menjadikan minyak mawar mempunyai peluang besar untuk dijadikan sebagai komoditas ekspor unggulan untuk dapat menembus pasar internasional.

Minyak mawar mempunyai aroma yang khas wangi dengan tampilan berupa cairan berwarna kuning pucat dan sangat pedas. Minyak mawar mengandung geraniol dan sitronelol dengan konsentrasi yang paling tinggi (75%) dari minyak. Komponen penyusun minyak mawar diantaranya nonadekana (10-25%), geraniol (15-25%) dan sitronelol (30-35%).

Selain itu, juga terdapat linalool, sitral dan fenil etil alkohol, nerol, heptadekana, alpha-pinene, geranil asetat, farnesol, eugenol, metil eugenol, champene, neril asetat, rodinil asetat, limonene, p-cymene, asam geranik, terpen, flavonoid, pektin polifenol, vanillin, karotenoid, stearopten, tanin, vitamin A, C, E dan K serta aldehid nonilik dalam jumlah sedikit serta rose camphor (parafin tanpa bau).

Kandungan minyak mawar yang beragam menarik perhatian para peneliti untuk mengkaji dan mengembangkan pemanfaatan dari minyak mawar. Pada saat ini, minyak mawar sering digunakan sebagai bahan baku obat, seperti pengatur haid, anti kejang, pengobatan aromaterapi, menjaga kelembaban kulit, menyembuhkan infeksi, dan membantu menyamarkan kerutan pada kulit, antiviral, antiseptik, antibakteri, dan antispasmodik.

Selain itu, minyak mawar bermanfaat untuk mengurangi depresi, mengendorkan saraf, membantu mengatasi masalah insomnia dan aromaterapi. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan berbagai metode ekstraksi minyak mawar agar dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal. Dalam memproduksi minyak atsiri bunga mawar dapat dilakukan dengan berbagai macam metode diantaranya ekstraksi pelarut (maserasi), penyulingan, enfleurasi hingga teknologi yang lebih modern seperti ekstraksi pelarut menguap, dan supercritical fluid extraction (SFE).

Maserasi

Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang paling umum banyak digunakan karena prosesnya dan perlatannya yang sederhana serta mudah dilakukan yaitu dengan merendam bunga mawar dalam pelarut selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode ini banyak dilakukan hanya jika minyak yang dihasilkan mempunyai randemen yang rendah dan biasanya digunakan etanol dan n-heksana.

Penyulingan (destilasi)

Destilasi memiliki kelebihan dari segi ekonomi dan randemen yang dihasilkan yang menjadikan metode ini paling banyak digunakan dalam mengekstraksi minyak mawar. Pemisahannya berdasarkan pada perbedaan titik didih antar komponen dalam minyak mawar. Ada berbagai jenis destilasi namun yang paling umum dikenal ada 3 yaitu steam hydro distillation (gabungan dari hydro distillation dan steam distillation), hydro distillation, dan steam distillation. Namun, yang paling sering digunakan adalah metode steam distillation karena dapat menghasilkan randemen yang banyak dibandingkan yang lainnya walaupun prosesnya yang lama.

Enfleurasi 

Enfleurasi merupakan metode ekstraksi minyak atsiri yang menggunakan lemak sebagai absorben dan dalam prosesnya tidak menggunakan pemanasan. Namun, perlu diperhatikan ketika menggunakan metode ini yaitu penggunaan jenis lemak (absorben) sangat menentukan kualitas dan randemen dari minyak atsiri yang diperoleh. Tahapannya meliputi pembersihan lemak hewan yang digunakan dalam proses pembuatan absorben dan proses enfleurasi bunga mawar dengan absorben dengan berbagai komposisi campuran lemak hewan hasil tahapan pertama.

Supercritical Fluid Extraction (SFE)

Metode SFE merupakan proses pemisahan suatu komponen (ekstraktan) dari komponen lainnya (matriks) dengan menggunakan fluida superkritis sebagai pelarut ekstraksi biasanya menggunakan CO2. Metode ekstraksi ini biasanya dilakukan pada tekanan tinggi agar diperoleh minyak atsiri dengan kualitas tinggi. Kelebihan dari penggunaan metode ini ialah tidak meninggalkan residu. Oleh karena itu, metode ini dapat digunakan dalam mengekstraksi minyak mawar, karena CO2 yang digunakan juga tidak beracun, tidak mudah terbakar, tidak berasa, dan murah.

Ekstraksi pelarut dengan PEF (Pulsed Electric Field)

Metode lain yang dapat digunakan dalam ekstraksi minyak mawar yaitu dengan menggunakan ekstraksi pelarut menguap (volatil) dengan adanya perlakuan PEF (Pulsed Electric Field) sebelumnya. Ekstraksi ini biasnaya menggunakan pelarut n-heksana. PEF merupakan alah satu perlakuan pendahuluan sebelum dilakukan ekstraksi non termal dengan waktu yang relatif singkat (hanya beberapa detik). Adanya perlakuan PEF ini mampu memperkecil kehilangan komponen kimia yang mungkin terjadi pada saat pemanasan. PEF akan meningkatkan pori-pori dinding sel pada bahan, sehingga terjadi difusi (minyak atsiri keluar sel).

Setelah mengetahui kandungan, manfaat, serta metode ekstraksi minyak mawar diharapkan dalam pengembangannya minyak mawar dapat dikembangkan secar optimal di Indonesia sehingga mampu bersaing dengan produk impor lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun