Jari manis dalam ikatan cinta
Filosofi jari manis mungkin sudah tidak asing lagi jika kita dengar, apa itu jari manis? jari manis adalah bagian dari tangan yang jika kita tempelkan masing masing, jempol dengan jempol dan jari telunjuk dengan jari telunjuk dan jari  tengah dengan jari tengah dan jari manis dengan jari manis dan yang terakhir itu jari kelingking dengan jari kelingking.Â
Jika kita praktekkan jari jari tangan kit,a kita satukan jempol dengan jempol jari telunjuk dengan jari telunjuk dan jari tengah dengan jari tengah dan dari jari manis dengan jari manis dan yang terakhir dengan jari kelingking dan jari kelingking. setelah  itu, kita buka jempol ,kita buka jari telunjuk kita buka jari tengah kita buka juga dengan jari manis dan yang terakhir itu jari kelingking, mungkin cukup mudah jempol ketika di buka dan jari telunjuk juga mudah di buka dan juga mudah bagi jari tengah dan yang sulit di buka itu adalah jari manis, dan yang mudah di buka juga jari kelingking, disini menimbulkan pertanyaan tentang kenapa jari manis susah untuk di lepaskan ketika sudah menempel dengan jari manis sebelumnya, agak susah membuka jari manis atau susah juga untuk di lepaskan, jika bisa itu juga cukup sulit untuk di lakukan.Â
Begitu bukan, itu menunjukan bahwa kenapa jari manis susah di buka ? karena jari manis adalah suatu ikatan kita dengan pasangan kita, bisa juga di katakan kenapa kalo menikah dengan pasangnya memberi cincin di jari manis? Karena jari manis di ibaratkan dengan pasangan kita yang tidak akan pernah meninggalkan kita, ketika dalam masalah apapun. Baik internal maupun eksternal, dia tidak akan pergi, dan dia tidak akan pernah meninggalkan  pasanganya satu sama lain.Â
Saat pasangan menikah, pasangan ingin memiliki keturunan, ketika kita sudah memilki keturunan anak dari pasangan itu lama kelamaan akan tumbuh dewasa dan dia akan pergi Bersama pasanganya, dan juga saudara saat sudah mempunyai pasangan hidup akan masing masing jalanya, saudara juga akan meninggalkan kita, dan juga adik akan meningalkan kita juga, dan yang tidak pernah meninggalkan kita adalah pasangan kita sendiri.Â
Orang tua juga akan meninggalkan kita, jadi tidak salah jika ada orang yang berucap ,memilih anak atau memilih pasangan? jika ada yang menjawab memilih pasangan, itu benar, kenapa? Karena anak akan meninggalkan kita, Bersama pasanganya, maka jika memilih pasangan di teliti lah lebih dalam karena pasangan yang kita tentukan, itu akan Bersama kita sampai kita menua Bersama, pilihlah laki laki yang bisa di ajak diskusi bareng yang nyambung ketika bicara dengan kita, karena jika tidak nyambung ketika berbicara , di masa tua kita akan sendirian. Jadi pilihlah laki laki yang bisa mengayomi kita, saat kita susah dan senang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI