Mohon tunggu...
Siti fatimatuzzahro
Siti fatimatuzzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya ingin membuat artikel karena hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kematian

24 Januari 2023   17:08 Diperbarui: 24 Januari 2023   17:13 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Islam, permulaan kematian dianggap sebagai peralihan dari dunia alam ke alam barzah, di mana ruh orang yang meninggal akan tetap ada sampai kebangkitan terakhir seluruh dunia. Setelah kita mati, awal dari akhirat yang kekal, kita masih bertanggung jawab atas semua yang kita katakan dan lakukan di dunia ini. Kalau soal susah dan senang akhirat, yang terjadi adalah sebaliknya: Jika seseorang beramal di dunia, niscaya ia akan mendapat keberkahan. Roh yang ada di dalam tubuh ketika banyak dosa dilakukan tidak lagi dilayani oleh penyesalan. Kematian tidak dapat diprediksi di mana pun atau saat ini di alam semesta ini, tetapi yang pasti semua makhluk hidup akan meninggal. Hanya Allah SWT, Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa, yang mengetahui bahwa Dia akan berlalu. Sederhananya, banyak orang di dunia nyata tidak peduli jika mereka mati. Kita sering mengabaikan fakta bahwa kematian pasti akan terjadi karena kita begitu disibukkan dengan hiruk pikuk, kemilau, keindahan, dan kesenangan dunia. Allah SWT menerima sangat sedikit perhatian kita sehari-hari. Terbukti bahwa kita umat Islam diciptakan semata-mata untuk beribadah di dunia ini kepada Allah SWT; Namun, hiruk pikuk dunia membuat ibadah menjadi kurang penting dari yang seharusnya. Kami kadang-kadang melanggar aturan agama dan melakukan kejahatan, meskipun banyak kesenangan dunia yang menipu. Kita sadar bahwa semua makhluk hidup akan mati pada suatu saat. Ketika waktunya tepat, di mana pun itu, Yang Maha Pemilik akan merebut kembali semua yang Dia inginkan. Jika kita berbuat dosa, kita kehilangan semua itu, yang menyedihkan dan merugikan. Kita harus mengerahkan upaya untuk mempersiapkan kematian duniawi itu. dalam kehidupan sehari-hari dengan memperkuat keimanan dan ketakwaan seseorang.

Keimanan kepada Allah SWT harus tertanam dalam hati manusia. Yang menjamin keselamatan dunia dan akhirat. Dengan berdoa lima kali lebih banyak setiap hari, Anda dapat memenuhi kewajiban Anda sebagai seorang Muslim. Ketika kita berusaha untuk shalat fardhu di awal bulan, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, dan memperbanyak amalan sunnah-Nya seperti shalat sunnah tahajud, ziarah kubur, orang sakit, dan lain-lain, biasanya kita tunda shalatnya. Karena manusia rawan berbuat dosa ketika lengah, maka kita harus selalu bertaubat agar tetap istikomah saat menjalani dan menghadapi cobaan di dunia. Kita akan menyadari bahwa manusia itu lemah ketika kita memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni kita. Semua itu akan menjadi pengingat bahwa kematian hampir pasti akan terjadi tanpa sepengetahuan kita, mencegah kita untuk berperilaku jahat saat menghadapi kematian. Beruntunglah mereka yang konsisten berpijak di jalan Allah SWT. Kematian adalah peristiwa yang menakutkan di dunia ini. Oleh karena itu, kita harus menjaga diri kita selama berada di sini dan beribadah kepada Allah SWT di sini daripada di tempat lain. Kita harus melakukan ibadah selama sisa hidup kita di Bumi ini karena itu semua membantu kita bersiap-siap untuk akhirat. karena hidup ini singkat dan akhirat berlangsung selamanya. Alih-alih membawa harta tahta, kita diharapkan beramal di dunia yang akan menyelamatkan kita di akhirat. Oleh karena itu, bersainglah di dunia sebagai individu yang bermoral tanpa dosa sejak saat ini. Kami berharap kesuksesan Anda akan terus berlanjut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun