Pengguna hanya sekadar melihat kemasan saja. Di mana kurir hanya sekadar mengambil pesanan di sebuah resto dan mengirimkan kepada pengguna sesuai dengan titik lokasi. Namun ternyata tidak semudah itu.
Perjuangan kurir makanan dimulai sejak mencari pengguna yang akan memesan makanan. Kurir berlomba dengan rekan kerjanya dan juga kurir dari jarak pengantar makanan yang lain. Setelah itu, kurir memesankan pesananan pengguna dan harus berlomba dengan waktu.Â
Hal tersulit adalah ketika mendapatkan sebuah resto yang padat pembeli. Tak jarang kurir harus mencari pesanan pengguna sendiri karena pihak resto keteteran dan hanya menyimpan di atas meja dengan asal.Â
Setelah mengambil pesanan, kurir mencari alamat pengguna. Kemudahan GPS tidak selalu tepat. Apalagi untuk pengguna yang meminta diantarkan sampai ke depan pintu rumah.Â
Kurir harus mengetahui rute jalan tercepat, menghindari macet, lampu merah yang lama, bahkan razia polisi. Ia juga harus mengetahui seluk belum setiap gang, perumahan, ruko, dan bangunan yang begitu megah dan tinggi.
Jika diulik lebih dalam lagi, sebenarnya film Upsteam menyuarakan isu-isu penting dalam dunia kerja. Misalnya seperti PHK tiba-tiba tanpa adanya pesangon yang cukup.Â
Perusahaan masih saja kolot dalam berpikir dalam memanusiakan pekerjanya. Seolah habis manis, sepah dibuang. Jika dianggap sudah tidak berkompeten, perusahaan dapat dengan mudah mengeluarkan pekerja dan menggantinya dengan yang lebih muda dan murah untuk dibayar.
Padahal sejatinya, karyawan adalah investasi yang begitu mahal dan berlaku jangka panjang. Sudah sepatutnya perusahaan mau berkompromi untuk menyesuaikan ekspektasi perusahaan dengan karyawan. Toh semuanya juga demi mencapai tujuan perusahaan. Termasuk jaminan akan rasa aman bagi karyawan yang masuk ke usia pensiun.
Film Upstream menunjukkan ketimpangan penghasilan yang didapatkan oleh kurir makanan. Mereka hidup dengan bayaran kecil yang bergantung pada ulasan buruk dari pengguna. Tidak ada kepastian penghasilan yang akan mereka dapatkan. Bahkan sekali saja mendapatkan ulasan buruk, akun kurir makanan terkunci untuk beberapa hari.
Selain itu, film ini juga menyentil tentang diskriminasi usia dalam dunia kerja. Seperti lowongan pekerjaan yang bertebaran di mana-mana, recruiter mencari calon pekerja yang serba bisa dengan bayaran yang mengenaskan. Termasuk meminta usia muda. Fenomena seperti ini seolah mengeyampingkan bahwa usia tidak mudak tidak memiliki kebutuhan untuk bekerja. Padahal di luar sana masih banyak para pekerja di usia tua karena tuntutan kehidupan.