Meski menyebalkan, Mas Eka adalah sosok yang ceplas-ceplos dan paling realistis. Ucapannya yang tidak pakai rem, membuat seisi keluarga tersadar betapa hebatnya sosok Moko yang selalu mengalah demi keluarga. Sepertinya memang dalam satu keluarga harus ada sosok seperti Mas Eka. Asalkan jangan mencotoh gaya songong dan suka menipunya itu.
Para keponakan Moko pun tampil dengan adegan tawa yang menghibur. Di saat momen sedih yang bikin meringis, tiba-tiba terdapat dialog atau aksi yang bikin perut menggelitik. Penempatan humor yang pas. Tidak sampai melunturkan momentum sedih.
Ironis sekali memang takdir hidup yang harus dijalani oleh Moko. Itulah kehidupan. Takdir tidak memberikan aba-aba. Apalagi bertanya apakah kita siap atau tidak menjalaninya. Namun Moko yang dituntut untuk cepat dewasa karena keadaan mengajarkan penonton untuk menyikapi takdir dengan penuh keikhlasan.
Saya rasa banyak di luar sana yang bernasib sama seperti Moko. Si Bungsu yang sudah menjadi Om atau Tante. Mengalah demi masa depan ponakannya. Bahkan sampai mengubur semua mimpinya. Peluk erat untuk Moko-Moko di luar sana. Kamu hebat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI