Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Agak Laen", Penuh Haru dan Kocak Abis!

3 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 4 Februari 2024   12:39 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Agak Laen (2024). (Sumber: instagram @pilem.agak.laen via grid.id)

Awal bulan Februari 2024, seluruh bioskop di Indonesia menayangkan film terbaru dengan genre yang beragam. Film yang tayang di bulan ini terlihat lebih menarik dibandingkan bulan sebelumnya. Mulai dari film drama, horor, bahkan komedi.

Salah satunya adalah film yang tayang pada tanggal 1 Februari 2024, yaitu film Agak Laen. Kata-kata agak laen tidak asing didengar oleh kita dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, sebenarnya Agak Laen adalah salah satu channel YouTube yang konsisten memberikan tayangan podcast bersama public figure.

Agak Laen dibentuk oleh 4 komika terkenal Indonesia yang berasal dari suku Batak. Mereka adalah Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga. Meski keempatnya berkarir sebagai komika, tetapi mereka memiliki talenta dan kegemaran lainnya yang menarik.

Seperti Boris Bokir yang memiliki channel YouTube pribadi dengan konten podcastnya yang tak kalah terkenal. Selain itu, ia juga kerap tampil di beberapa judul film yang biasanya berperan sebagai pemuda Batak.

Indra jegel tidak hanya berkarya sebagai komika, tapi juga kerap menjadi host di acara televisi ataupun YouTube. Ia juga sudah membintangi beberapa judul film dengan karakter yang berbeda. Usianya sudah tidak muda lagi, tetapi ia memiliki paras yang cukup baby face. Membuat dirinya pernah berperan sebagai anak SMA dengan didukung para aktor muda. 

Lalu Bene Dion yang merupakan salah satu peserta Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketiga tahun 2013. Sejak saat itu, namanya mulai diperbincangkan oleh publik. Tidak hanya piawai sebagai pelawak tunggal, ternyata Bene memiliki kemampuan sebagai orang di belakang layar sebuah film. Ia sudah berhasil menjadi sutradara dan penulis beberapa judul film yang meledak di pasaran. Meski terhitung muda dalam pengalaman dunia film, Bene sudah ditunjuk menjadi salah satu juri dalam penghargaan bergengsi perfilman Indonesia.

Terakhir adalah Oki Rengga yang mulanya dikenal sebagai atlet sepak bola profesional. Sepak bola bukanlah hobi biasa yang dilakoni oleh Oki. Tetapi dirinya memang secara profesional berprofesi sebagai atlet sepak bola di salah satu klub di Indonesia. Tepatnya berperan sebagai penjaga gawang atau kiper. Namun di beberapa acara, ia kerap menceritakan pengalamannya sebagai kiper. Menurut penuturannya, ia dijadikan sebagai kiper ketiga yang di mana akan dimainkan jika kiper ke-1 dan ke-2 tidak bisa bermain karena alasan sakit atau cedera. Oki banting stir menjadi komika Indonesia dan beberapa kali muncul di film-film Indonesia meski hanya sebagai figuran saja. 

Keberhasilan channel YouTube Agak Laen yang dibawakan oleh keempat komika ini, menarik perhatian publik dan seolah mereka sudah memiliki karakter yang kuat. Keempatnya tampil dengan gaya humor yang berbeda, tapi begitu klop jika disatukan.

Penonton setia channel Agak Laen, sudah hafal betul bagaimana gaya humor dan kekompakan mereka semua. Dengan latar suku yang sama, mereka berhasil membawakan podcast ringan yang mengulik kehidupan salah satu public figure yang menjadi narasumber dalam podcast tersebut. 

Public figure yang diundang dalam podcast tersebut pun sangat beragam. Tidak hanya public figure dari suku Batak saja, tapi mereka juga mengundang public figure lainnya yang berbeda suku. Biasanya mereka akan menanyakan pengalaman narasumber terkait hubungannya dengan teman atau kerabat yang bersuku Batak. Lalu menanyakan bagaimana karakter kenalan mereka yang bersuku Batak itu. 

Sejujurnya, saya adalah salah satu pendengar setia podcast Agak Laen. Meski tidak secara keseluruhan semua kontennya saya dengarkan, tapi mayoritas selalu menemani kegiatan sehari-hari di saat senggang. Podcastnya ringan dan menghibur. Begitu menyenangkan mengisi waktu luang pada saat jam istirahat.

Mengetahui Agak Laen dijadikan sebuah film, tentunya saya sangat tertarik dan penasaran dengan jalan ceritanya. Dengan image mereka yang selalu tampil kocak dan menghibur, film ini mempunyai PR sangat banyak untuk memenuhi ekspektasi banyak orang. Penonton pasti sudah sangat membayangkan bahwa film ini akan sangat mengocok perut. Mengingat keempatnya selalu menghibur dalam channel YouTube mereka.

Film Agak Laen diproduksi oleh Imajinari yang disutradarai dan ditulis oleh Muhadkly Acho. Sebelumnya Acho sudah berhasil dalam film Gara-Gara Warisan. Penonton semakin menaruh ekspektasi tinggi terhadap film Agak Laen.

Film Agak Laen berlatar di sebuah pasar malam. Gemerlapnya pasar malam yang ramai dikunjungi pengunjung dengan berbagai wahana yang menarik perhatian. 

Salah satunya adalah wahana Rumah Hantu. Image wahana Rumah Hantu yang seram dan bikin bulu kuduk berdiri sudah tertanam di hati pengunjung.

Namun sayangnya, wahana Rumah Hantu yang ada di pasar malam itu tidak memberikan rasa takut sama sekali. Pengunjung malah menertawakan wahana Rumah Hantu itu.

Wahana Rumah Hantu itu dikelola oleh Boris, Indra, dan Bene. Ketiganya adalah teman perantau yang memiliki masalah masing-masing.

Bukan tak mau menyempurnakan wahana Rumah Hantu, tetapi mereka terlilit masalah ekonomi. Apalagi mereka terus ditagih biaya sewa lapak wahana Rumah Hantu tersebut.

Di tengah-tengah permasalahan tersebut, muncullah Oki yang malah meminta pekerjaan di wahana Rumah Hantu. Oki adalah teman mereka yang baru saja keluar dari penjara.

Memiliki gelar mantan napi membuat dirinya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Meminta bantuan kepada teman adalah upaya terakhir yang ia harapkan dapat membantunya. Pasalnya, ia harus memiliki biaya untuk pengobatan Ibunya.

Bukan tidak mau membantu temannya karena berlabel mantan napi, tetapi mereka memang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak hanya dikejar biaya sewa saja, ketiganya memiliki permasalahan yang beragam.

Indra harus segera melunasi hutang judinya. Sedangkan Bene harus mengumpulkan uang untuk melamar kekasihnya.

Sebenarnya Bene sudah mendapatkan restu untuk menikahi kekasihnya yang bernama Naomi, tetapi persyaratan yang diajukan Ayah Naomi begitu sulit untuk dipenuhi. Ayah Naomi ingin mengadakan pesta pernikahan yang besar dan mewah. Mengundang seribu tamu undangan.

Lainnya halnya dengan Boris yang ingin menjadi tentara. Ia mengumpulkan uang untuk biaya pendidikan militernya meski menggunakan orang dalam. Apalagi keluarganya di kampung dan para tetangganya mengetahui bahwa Boris sudah menjadi tentara. Tentunya itu hanya akal-akalan saja.

Bukan Oki namanya jika tidak memiliki seribu satu cara untuk mendapatkan yang ia mau. Oki menawarkan menggadaikan sertifikat rumahnya untuk mendapatkan modal guna renovasi wahana Rumah Hantu. Tanpa berpikir panjang, mereka menyetujui usulan tersebut.

Renovasi pun dimulai. Wahana Rumah Hantu disulap lebih seram lagi. Mulai dari dekorasi yang lebih meyakinkan, sampai properti yang mendukung mereka untuk menakut-nakuti pengunjung.

Suatu malam, ada pengunjung yang seorang diri masuk ke Rumah Hantu tersebut. Dengan bermodal wahana Rumah Hantu yang sudah direnovasi, mereka tampil percaya diri untuk memberikan pengalaman horor kepada pengunjungnya itu.

Namun suasana berubah ketika sang Bapak pengunjung malah jatuh dan terbujur kaku tak sadarkan diri. Mereka berhenti menakut-nakuti dan berencana untuk menolong Bapak itu.

Mereka mengecek detak jantungnya, denyut nadinya, sampai hembusan napasnya. Sayangnya, tidak ada satupun yang mereka rasakan. Sampai akhirnya mereka sadar bahwa Bapak itu sudah meninggal.

Tak mau berurusan dengan polisi apalagi dijadikan sebagai tersangka pembunuhan, mereka malah mengubur pengunjung tersebut di area wahana Rumah Hantu. 

Sejak kejadian itulah, mereka terus dihantui rasa bersalah dan ketakutan karena arwah pengunjung itu gentayangan menakuti mereka semua.

Tidak hanya mereka berempat yang merasakan, pengunjung pun turut merasakan suasana horor dan mistis. Alhasil, ada pengunjung yang memasuki wahana Rumah Hantu sambil membuat video.

Video tersebut diupload di media sosial dan berujung viral. Penonton video tersebut ingin merasakan kehororan wahana Rumah Hantu itu. 

Esok harinya, terlihat antrean pengunjung yang sangat panjang untuk mendapatkan kesempatan memasuki wahana Rumah Hantu. Melihat keuntungan mendapatkan uang yang berlimpah, keempatnya malah senang dan semakin semangat mengelola Rumah Hantu itu.

Setiap hari tidak ada kata sepi yang menggambarkan wahana Rumah Hantu. Selalu padat oleh pengunjung. Semuanya rela antre hanya ingin merasakan sensasi horor wahana Rumah Hantu.

Dalam limpahan keuntungan yang semakin banyak, mereka mendapatkan informasi yang membuat mereka takut dan panik. Ternyata, pengunjung tersebut adalah pejabat publik yang sedang dicari oleh istrinya.

Sang Istri mengetahui bahwa suaminya pergi ke pasar malam untuk bertemu dengan selingkuhannya.

Pelakor itu yang menyuruh Bapak tersebut masuk ke wahana Rumah Hantu agar tidak terlihat oleh istrinya. Bapak itu sempat menolak karena dirinya memiliki riwayat penyakit jantung. Namun sang pelakor menilai bahwa wahana Rumah Hantu itu tidak menakutkan.

Tidak hanya keempat pengelola wahana Rumah Hantu yang ketakutan, sang pelakor pun takut dijadikan tersangka. Sekaligus merasa kehilangan kekasihnya. Ia pun memutuskan untuk mendatangi wahana Rumah Hantu itu.

Tak bisa mengelak lagi, keempatnya mengakui bahwa Bapak itu meninggal karena serangan jantung dan mereka mengubur di area wahana Rumah Hantu. Demi menutupi kasus ini, mereka memberikan sejumlah uang kepada perempuan itu dan meminta perempuan itu untuk segera pergi ke luar kota sejauh mungkin.

Namun sayangnya sudah terlambat. Polisi sudah mendatangi kediaman perempuan itu sebelum perempuan itu melarikan diri ke luar kota.

Menariknya dalam film ini adalah latar tempat yang berbeda dibandingkan film lainnya. Yaitu pemilihan latar pasar malam yang sudah jarang ada di beberapa daerah.

Gemerlapnya pasar malam tersaji dengan baik dalam film ini. Berbagai wahana terlihat menarik perhatian, baik itu anak-anak hingga orang dewasa.

Salah satunya adalah wahana Rumah Hantu yang menjadi wahana wajib ada di sebuah pasar malam. Suasana horor dan mistis sudah tertanam dalam ingatan pengunjung ketika memasuki wahana Rumah Hantu.

Rasanya penonton seperti diajak nostalgia pada zaman-zaman bersenang-senang di pasar malam. Terutama ketika mencoba wahana Rumah Hantu untuk menantang keberanian diri.

Pemain utama menampilkan kualitas akting yang baik. Apalagi Boris Bokir dan Indra Jegel yang sudah tidak asing lagi dalam berbagai judul film. Keduanya selalu menampilkan kualitas akting terbaik yang mereka miliki.

Lain halnya dengan Bene dan Oki. Meskipun begitu, keduanya tidak asing lagi dengan dunia film.

Apalagi Bene yang kerap menjadi otak dalam film. Sebagai penulis sekaligus sutradara dibeberapa judul film, Bene menunjukkan keahlian lainnya yang ia punya.

Biasanya, seseorang yang terbiasa di belakang layar akan terlihat kaku jika tampil di depan kamera. Sepertinya Bene meruntuhkan stigma tersebut. Bene tetap menampilkan kualitas akting yang baik. Segala emosi ia suguhkan. Tidak hanya komedi, tetapi emosi lainnya tersampaikan dengan baik. Mulai dari sedih, kecewa, takut, dan marah.

Yang paling spektakuler adalah kualitas akting yang dibawakan oleh Oki. Oki Rengga yang berasal dari seorang atlet sepak bola, lalu menjadi komedian, dan kerap menjadi figuran numpang lewat di beberapa judul film, terlihat tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Oki berhasil memanfaatkan momentum untuk menunjukkan kualitas aktingnya.

Karakter Oki dalam film Agak Laen mendapatkan porsi yang lebih banyak dengan konflik yang lebih menguras emosi. Mendapatkan PR yang lebih banyak membuat Oki harus tampil percaya diri meskipun masih minim jam terbang dalam dunia film.

Secara keseluruhan, keempatnya berhasil tampil apik sesuai dengan porsinya masing-masing. Tidak ada yang terasa ingin paling unggul dalam film Agak Laen. Keempatnya saling melengkapi dengan pembagian porsi yang seimbang.

Tak hanya keempat pemain utama saja, pemeran pendukung pun didominasi oleh para komika. Mulai dari Arie Kriting, Praz Teguh, Mamat Alkatiri, Arief Didu, Sadana Agung, dan lainnya. Meski hanya sebagai pemeran pendukung, semuanya tetap menampilkan yang terbaik yang mendukung cerita.

Aktor muda yang berparas cantik pun turut melengkapi film Agak Laen. Seperti Tissa Biani, Indah Permatasari, dan Anggi Marito. Meski ketiganya tidak berlatar dari dunia komedi, ketiganya dapat beradaptasi dengan baik dalam menampilkan drama komedi. Ketiganya tampil menarik dan menyita perhatian penonton.

Tidak ada karya sempurna buatan tangan manusia. Itulah kiasan yang tepat dalam film Agak Laen. Kekurangan dalam film Agak Laen terutama dalam alur cerita yang mudah ditebak sampai adegan humor yang kurang gereget.

Meski begitu, film Agak Laen tetap mendapatkan simpati banyak penonton berkat adegan haru yang tersemat di dalamnya. Tidak hanya komedi saja, film ini ingin menyampaikan pesan yang dalam. Terutama tentang arti kebersamaan dan pentingnya keluarga.

Sama seperti film Gara-Gara Warisan, Acho kembali menyuguhkan unsur haru di tengah adegan humor. Menonton film Agak Laen benar-benar menguras emosi penonton. Yang mulanya tertawa terbahak-bahak, malah diselipkan adegan haru yang menyentuh hati penonton.

Secara keseluruhan, film Agak Laen sangat layak dijadikan tontonan di awal bulan Februari. Di tengah-tengah gempuran film horor, film Agak Laen hadir dengan genre komedi horor yang malah membuat haru seisi bioskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun