Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menilik Layanan Platform Video Streaming OTT, Mana yang Lebih Unggul?

25 Desember 2023   11:24 Diperbarui: 25 Desember 2023   11:24 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton film streaming (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Kemudahan mendapatkan informasi dan hiburan merubah kebiasaan manusia. Mulanya, kita sering menyaksikan kebersamaan sebuah keluarga di depan layar televisi. Menantikan acara TV favorit. Berdiskusi isu-isu yang sedang hangat berseliweran mencari headline berita.

Informasi dan hiburan sudah tak bergantung pada layar televisi lagi. Pemanfaatan dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi semakin memudahkan mendapatkan layanan. Hanya bermodal layar ponsel pintar, semua orang sudah bisa mengakses informasi dan mendapatkan berbagai hiburan.

Pemakaiannya yang fleksibel membuat semakin cepat mengalirnya arus informasi. Saat jeda istirahat usai bekerja, sampai sedang mengantri di kasir, siapapun dapat mendapatkan informasi dan hiburan. Hanya menundukkan kepala dan menatap layar ponsel masing-masing.

Tak perlu lagi jauh-jauh pergi ke bioskop, berbagai platform video streaming OTT (Over The Top) menawarkan berbagai tontonan yang lebih variatif. Mulai dari serial lokal sampai Korea yang banyak digandrungi kawula muda. Film karya anak bangsa sampai luar negeri. Tayangan pertandingan bola yang bisa disiarkan secara langsung. Bahkan sinetron yang tayang di televisi pun turut hadir di berbagai platform OTT.

Selain kemudahan dalam akses, biaya yang dikeluarkan pun lebih terjangkau. Misalnya dengan berlangganan hanya 50 ribu untuk satu bulan, pelanggan akan diberikan ribuan tontonan yang dapat dipilih. Tinggal disesuaikan saja dengan genre favorit yang ingin ditonton.


Mungkin bedanya dari sisi fasilitas saja jika dibandingkan dengan menonton ke bioskop. Bioskop memberikan pengalaman yang berbeda. Pelanggan difasilitasi untuk mendapatkan pengalaman tontonan yang mengesankan. Mulai dari layar yang besar, sound yang lebih jernih dan terdengar jelas, serta kursi yang empuk membuat nyaman selama film diputar.

Kekurangannya adalah pilihan film hanya terbatas. Tergantung dari jumlah studio dan film yang memang baru rilis saja. Keterbatasan studio di bioskop, membuat pelanggan hanya dapat memilih jam menonton sesuai dengan jadwal yang tertera saja.

Sama halnya dengan televisi. Televisi memang memberikan kesan kekeluargaan jika disaksikan bersama-sama dengan sanak famili. Namun jadwal tontonan terbatas. Jika pelanggan ketinggalan tayangan favoritnya, maka tidak bisa ditonton ulang.

Dikutip dari laporan tSurvey.id, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat adanya akses internet untuk kebutuhan video streaming sebesar 49,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kini terjadi pergeseran perubahan kebiasaan masyarakat. Sebagian besar masyarakat lebih nyaman untuk berlangganan layanan streaming dibandingkan dengan menonton televisi biasa.

Masyarakat Indonesia memiliki beberapa layanan video streaming OTT yang dapat dipilih. Mulai dari Netflix, Disney+ Hotstar, Vidio, Viu, dan masih banyak lagi. Platform OTT yang ada, menawarkan berbagai keunggulan dan kekurangan dengan tarif yang beragam.

Mungkin kebanyakan orang menduga bahwa Netflix atau Disney+ Hotstar yang mengungguli pangsa pasar untuk kategori platform OTT. Terlihat dari tampilan yang lebih berkelas membuat platform ini dikenal banyak orang. Film dan serial dari berbagai negara juga bisa kita temukan dengan mudah. Berbagai genre film dan serial juga memenuhi menu pilihan.

Logo Vidio (Sumber: vidio.com)
Logo Vidio (Sumber: vidio.com)

Laporan akhir tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Media Partners Asia (MPA) Asia Pacific Video & Broadband Industry 2024, menempatkan Vidio sebagai platform OTT dengan subscriber yang paling banyak di Indonesia yang menembus angka 4 juta pelanggan. Tidak hanya di Indonesia, Vidio mendominasi sebagai OTT dengan jumlah terbesar di seluruh negara Asia, kecuali di China. Keberhasilan yang dicapai oleh Vidio membuktikan bahwa platform OTT lokal dapat bersaing di kancah regional maupun secara global.

Vidio adalah layanan OTT yang menawarkan berbagai hiburan untuk penggunanya. Layanan ini terdiri dari sajian kanal gratis (free to air), siaran langsung (live streaming), film, drama serial, dan channel televisi.

Dilengkapi dengan berbagai keberagaman konten  yang dapat dipilih sesuai dengan paket yang dipilih pengguna. Mulai dari paket Platinum, Diamond, Premier League Mobile, dan Platinum Mahasiswa. Lewat paket yang dipilih, pengguna dapat menyaksikan keberagaman konten, mulai dari sports, lokal original series, drama korea, film, kids, hingga anime.

Jika dibandingkan dengan pesaingnya, Vidio dapat menarik semua kalangan yang mencintai tontonan olahraga. Banyaknya konten olahraga, membuat Vidio dijuluki home of sports dengan berbagai konten olahraga lokal. Mulai dari BRI Liga 1, Proliga, Livoli.

Tidak hanya olahraga lokal, olahraga internasional juga turut menambah daya tarik Vidio. Seperti Premier League, NBA, UEFA Champions League, Serie A, La Liga, Olimpiade, hingga FIFA World Cup Qatar 2022, dan yang terbaru FIFA U-17 World Cup.

Keunggulannya dalam menyediakan tontonan sports dapat melebarkan sayapnya untuk mengambil hati para pecinta olahraga. Saya sendiri rela untuk mengeluarkan uang membeli paket di Vidio demi menonton Timnas Indonesia. Menyaksikan Asnawawi dan kawan-kawan yang bertanding di lapangan hijau.

Sejauh ini, saya tidak pernah mendapatkan kendala yang mengganggu pada saat menonton bola secara live streaming lewat Vidio. Meski sesekali pernah ada eror. Di mana tiba-tiba terhenti saat asyik mengikuti pergerakan bola. Tetapi jika di refresh lagi, maka tampilan akan kembali normal. Selama layar terhenti saat momentum yang tidak terlalu urgent, maka masih bisa dimaafkan. Beda halnya kalau saat Indonesia kegogolan atau berhasil membobol gawang lawannya.

Tontonan sport tidak dimiliki oleh platform OTT lainnya. Seperti Netflix dan Disney+ Hotstar yang fokus menayangkan berbagai film dan serial saja. Meski memang untuk pilihan filmnya lebih variatif. Mulai dari genre, asal negara, dan pilihan tontonan yang sesuai dengan usia pengguna.

Selama rutin berlangganan Netflix ataupun Disney+ Hotstar, ada kekurangan dan keunggulannya masing-masing. Jika ingin mendapatkan tontonan yang terbaru dalam setiap minggu, Netflix lebih layak untuk dipilih. Hampir setiap minggu selalu ada film atau serial terbaru yang tayang di Netflix. Bahkan, pengguna akan mendapatkan notifikasi jika ada film yang baru tayang.

Berbeda dengan Netflix, Disney+ Hotstar lebih lama mengeluarkan film terbarunya. Akhir-akhir ini lebih fokus mengeluarkan serial originalnya. Meskipun rumornya di tahun yang akan datang, Disney+ Hotstar tidak akan memproduksi serial original lagi.

Disney+ Hotsar cocok untuk pecinta Disney, Marvel, ataupun Star Wars. Perjalanan Disney, Marvel, dan Star Wars komplit tersaji di sana.

Masih ada Viu yang menjadi salah satu platform OTT yang kehadirannya cukup menyaingi. Apalagi Viu menawarkan berbagai film dan drama korea.  Mulai dari drakor jadul, sampai yang terbaru. Viu cocok untuk penikmat drama korea.

Netflix punya serial originalnya, baik itu lokal maupun internasional. Seperti booming-nya serial Gadis Kretek (2023). Disney+ Hotstar mengeluarkan serial originalnya juga. Mulai dari Pernikahan Dini (2023), Weeding Agreement 1 dan 2, bahkan sekarang sedang tayang serial Tira (2023). Viu menawarkan berbagai drama korea yang hits. Namun tetap saja, Vidio yang hanya menawarkan serial lokal asli Indonesia, dapat mengungguli para pesaingnya.

Logo Netflix (Sumber: Bloomberg/Krisztian Bocsi via kompas.com) 
Logo Netflix (Sumber: Bloomberg/Krisztian Bocsi via kompas.com) 

Vidio sudah memproduksi 21 judul original serial. Menjadi jumlah terbanyak diantara semua OTT yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2023. Mulai dari serial Open BO, Merajut Dendam, dan Pertaruhan The Series Season 2 yang secara total telah ditonton lebih dari 43 juta kali. Angka yang fantastis bagi platform OTT.

Konten lokal yang sesuai dengan selera masyarakat menjadi kunci keberhasilan Vidio. Vidio membuktikan bahwa produk lokal dapat bersaing di pasar internasional. Menurut Media Partners Asia, pelanggan berbayar OTT pada Q3 2023 di Indonesia mencapai 21 juta. Sedangkan di Asia Tenggara sebanyak 48 juta.

Tidak hanya dari segi konten yang ditawarkan, menurut saya kemudahan melakukan transaksi untuk berlangganan menjadi salah satu faktor keberhasilan Vidio. Terutama lewat kerjasamanya dengan provider XL Axiata.

Bagi Vidio, kerjasama ini membantu memperkuat posisi Vidio. Sangat penting bagi Vidio untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra layanan internet agar dapat menghantarkan layanan Vidio lebih luas lagi untuk dapat dinikmati seluruh masyarakat.

Pengguna XL yang melakukan transaksi kuota lewat aplikasi myXL, melalui beberapa paket pilihannya, akan mendapatkan bonus streaming Vidio Platinum Mobile. Tentunya hal ini sangat menguntungkan pelanggan. Di mana mereka mendapatkan kuota yang mereka butuhkan sekaligus bisa menonton seluruh konten yang tersedia di Vidio lewat ponselnya.

Bagi XL, kerjasama ini juga turut membawa keuntungan. Pelanggan akan semakin melakukan transaksi untuk menambah kuota nontonnya demi mengakses Vidio.

Semua pelanggan memiliki selera yang berbeda-beda. Hadirnya berbagai platform OTT dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Ilustrasi Pilihan Platform OTT (Sumber: telkomsel.com)
Ilustrasi Pilihan Platform OTT (Sumber: telkomsel.com)

Para pecinta drakor bisa memilih Viu. Pengikut Marvel dan Star Wars dapat berlangganan Disney+ Hotstar. Penonton yang suka berbagai genre dari berbagai negara, bisa berlangganan Netflix. Dan untuk pengguna yang cinta serial lokal ditambah masih suka mengikuti sinetron di televisi, ataupun menyukai konten olahraga, maka Vidio adalah pilihan yang paling tepat.

Meski begitu, keberhasilan Vidio sangatlah membanggakan untuk kita semua. Sebuah bukti nyata bahwa konten lokal yang dihadirkan Vidio dapat bersaing secara global. Apalagi serial original Vidio sangat beragam sekali genrenya. Action, drama anak SMA, komedi, prahara rumah tangga, sampai khusus untuk 21+ juga ada.

Tenang saja, Vidio juga sangat kids friendly. Orang tua tinggal mengubah pengaturan yang khusus menampilkan tayangan anak-anak saja. Pecinta olahraga juga dapat menikmati berbagai cabang olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun