Sejak Jumat sore, Kota Tepian Mahakam mendapat sapaan gerimis yang mengundang hujan makin intens rintiknya. Sesekali berhenti sejenak, mendung masih menggelayut hingga malam.Â
Jelang dini hari jauh sebelum subuh datang, rintik kembali menyapa di hari berikutnya. Padahal saya sudah berniat untuk olahraga jalan kaki bersama tetangga, akhirnya batal karena qadarullaah hujan hadir menderas.
Tunggu punya tunggu, hujan tiada mereda hingga jelang sore. Awet mendungnya, tahan dinginnya. Air langit itu kemudian berhenti kala senja menyapa menyambut datangnya malam minggu.
***
Alhamdulillaah, Ahad pagi cuaca tampak cerah dengan hadirnya mentari di balik awan tipis. Bersama dengan suami, saya menyempatkan berolahraga sejenak di gelanggang olahraga, sekaligus kulineran membeli dan membawa pulang jambu air, ubi ungu kukus, dan ketan mangga.
Untuk sarapan pagi usai berolahraga, kami mampir sejenak di Warung Magetan yang setia menyediakan menu masakan rumahan, tombo kangen masakan ala jawa. Saat itulah, tetiba mendung kembali hadir dan menurunkan rintik kecil.
Bergegas kami menyelesaikan santap pagi dan beperjalanan pulang ke rumah sebelum hujan mengguyur. Beruntung, sesaat tiba di teras rumah, gerimis mulai intens kembali. Agenda berikutnya, saya hadir taklim dan arisan di komplek perumahan. Berteman suasana sejuk dan teduh dengan bunyi tik-tik hujan di atas genting.
Rupanya rintik hujan tak beranjak pergi, bahkan menderas menemani tidur siang. Jelang sore menyisakan mendung hingga malam memeluk penghuni bumi.Â
***
Senin pagi ini, kembali kota kami diguyur hujan. Saya mengabarkan ke para bunda agar kegiatan tahsin libur sejenak karena cuaca sedang tidak bersahabat.Â