Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hujan, Kegembiraan dan Kenangan yang Tak Terlupakan

6 Oktober 2025   09:29 Diperbarui: 6 Oktober 2025   09:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://id.pinterest.com/pin/878835314756344933/

Sejak Jumat sore, Kota Tepian Mahakam mendapat sapaan gerimis yang mengundang hujan makin intens rintiknya. Sesekali berhenti sejenak, mendung masih menggelayut hingga malam. 

Jelang dini hari jauh sebelum subuh datang, rintik kembali menyapa di hari berikutnya. Padahal saya sudah berniat untuk olahraga jalan kaki bersama tetangga, akhirnya batal karena qadarullaah hujan hadir menderas.

Tunggu punya tunggu, hujan tiada mereda hingga jelang sore. Awet mendungnya, tahan dinginnya. Air langit itu kemudian berhenti kala senja menyapa menyambut datangnya malam minggu.

***

Alhamdulillaah, Ahad pagi cuaca tampak cerah dengan hadirnya mentari di balik awan tipis. Bersama dengan suami, saya menyempatkan berolahraga sejenak di gelanggang olahraga, sekaligus kulineran membeli dan membawa pulang jambu air, ubi ungu kukus, dan ketan mangga.

Untuk sarapan pagi usai berolahraga, kami mampir sejenak di Warung Magetan yang setia menyediakan menu masakan rumahan, tombo kangen masakan ala jawa. Saat itulah, tetiba mendung kembali hadir dan menurunkan rintik kecil.

Bergegas kami menyelesaikan santap pagi dan beperjalanan pulang ke rumah sebelum hujan mengguyur. Beruntung, sesaat tiba di teras rumah, gerimis mulai intens kembali. Agenda berikutnya, saya hadir taklim dan arisan di komplek perumahan. Berteman suasana sejuk dan teduh dengan bunyi tik-tik hujan di atas genting.

Rupanya rintik hujan tak beranjak pergi, bahkan menderas menemani tidur siang. Jelang sore menyisakan mendung hingga malam memeluk penghuni bumi. 

***

Senin pagi ini, kembali kota kami diguyur hujan. Saya mengabarkan ke para bunda agar kegiatan tahsin libur sejenak karena cuaca sedang tidak bersahabat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun