Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merajut Nostalgia di Rest Area 260B Banjaratma

23 Juni 2022   11:07 Diperbarui: 23 Juni 2022   11:50 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ex-Kantor Administrasi PG Banjaratma (Dok.Pri. Siska Artati)

Penulis berfoto di papan informasi Sejarah PG.Banjaratma (Dok.Pri Grup WA Keluarga)
Penulis berfoto di papan informasi Sejarah PG.Banjaratma (Dok.Pri Grup WA Keluarga)
Bagai memutar film dokumenter, ingatan saya melayang semasa kanak bersama ayah, saat melayangkan pandangan di dalam ex-area pabrik.

Gedung bangunannya masih asli dengan sentuhan kekinian. Mengingatkan saya saat lori pengangkut tebu membongkar muatan dan mengarak tebu memasuki alat penghancurannya (di bagian pintu gedung rest area sebelah selatan) yang kemudian bakal diproses menjadi gula pasir, lalu dimasukkan ke dalam karung-karung goni secara otomatis menggunakan mesin-mesin besar. 

Para buruh siap menggendong di punggung, mengangkat dan menata karung tersebut di atas truk (pintu gedung area selatan). Kenangan itu makin segar diingatan saya, saat kakak-kakak berbagi kenangan pula dengan ex-Pabrik Gula ini.

"Dulu kita antar makanan untuk sahur bapak lewat pintu ini, terus masuk kantor bapak ya, Sis," celetuk kakak sembari menunjuk bekas kantor bapak saat dulu berdinas, yang kini telah berubah menjadi pusat oleh-oleh retail ternama.

Penulis dan kakak berpose sejenak di bekas tungku dan tenpat mesin-mesin giling di dalam gedung rest area (Dok.Pri. Siska Artati)
Penulis dan kakak berpose sejenak di bekas tungku dan tenpat mesin-mesin giling di dalam gedung rest area (Dok.Pri. Siska Artati)

Rajutan kenangan itu saya ceritakan kepada Nakdis, bagaimana dulu eyang kakungnya berdinas disini di era tahin 1970an hingga tahun 1980-an.  Dengan mata kepala sendiri, Nakdis menyaksikan bahwa masa peninggalan Belanda itu ada, tak cuma sepenggal sejarah di buku pelajaran sekolah. 

Kolase foto kuliner, sudut baca dan pusat oleh-oleh di Rest Area Heritage 260B Banjaratma (Dok.Pri. Siska Artati)
Kolase foto kuliner, sudut baca dan pusat oleh-oleh di Rest Area Heritage 260B Banjaratma (Dok.Pri. Siska Artati)

Berkenaan dengan sejarah pabrik gula ini, pembaca dapat membacanya secara lengkap di Wikiwand berikut dengan foto-foto masa pabrik gula ini masih aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun