Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah]: Ramadan Sebentar Lagi, Inilah 8 Persiapan Menyambut Bulan Penuh Berkah

22 Maret 2021   17:12 Diperbarui: 22 Maret 2021   17:29 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan adalah bulan diturunkannya Alquran. Maka perbanyaklah dan seringlah berinteraksi dengannya agar senantiasa mendapatkan petunjuk dari Sang MahaHidup. Hati dan pikiran kita menjadi hidup dan mentadabburi setiap ayat-Nya. Dengan tilawah (membaca) dan memahami Alquran terus menerus, sedikit demi sedikit, In syaa Allah akan kita dapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang menambah keimanan kita.

Keempat, Memperbanyak Puasa
Maksud dari persiapan ini adalah dengan melakukan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis, Puasa Daud (berselang-seling hari, satu hari puasa, dan hari berikutnya tidak), atau Puasa Ayyamul Bidh (merupakan puasa sunah yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya).

Selain manfaat kesehatan, puasa sunnah melatih dan mempersiapkan tubuh kita saat menjalani Puasa Ramadan yang pelaksanaanya selama duapuluh sembilan atau tigapuluh hari. Tentu dibutuhkan stamina yang prima, karena kita juga menjalankan ibadah lainnya.

Kelima, Bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Boleh jadi kita sangat bersemangat pada ramadan tahun-tahun sebelumnya. Namun sebagai manusia yang merupakan tempatnya khilaf, salah, dan alpa, kita taktahu apakah ada perbuatan yang melanggar aturan dari Allah? 

Maka, dalam setiap helaan nafas, selain berdzikir mengingat Allah, kita bermohon ampun atas segala salah dan dosa. Beristighfar dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, berjanji untuk tidak melakukan perbuatan tercela, menyesali dengan sebenar-benar keikhlasan kepada Allah agar diturunkan ampunan kepada kita.

Keenam, Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Ramadan.
Sebaik-baik ibadah adalah dengan ilmu. Ibadah adalah sebuah kemuliaan, tapi jauh lebih mulia ilmu dan orang-orang yang memilikinya. Dengan ilmu kita bisa mengetahui bahwa yang wajib adalah wajib, yang sunnah adalah sunnah, yang haram adalah haram. 


Tidak hanya itu, selain mengetahui hukum tiap perbuatan, seseorang dapat menunaikan tugas-tugasnya sebagai hamba Allah SWT dengan sebaik-baiknya, karena didasari ilmu. Oleh karenanya, dengan mengetahui ilmu tentang Bulan Ramadan dan  keutamaannya, in syaa Allah akan memberikan makna lebih mendalam saat kita melaksanakan ibadah di bulan tersebut.

Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menegakkan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 36 - Kitab Iman)


Tujuh, Menyiapkan fisik dan rohani.
Menjaga tubuh agar tetap bugar ini penting juga. Apalagi saat pandemi seperti tahun lalu dan masih berlangsung hingga kini. Kita menjalani puasa tetap segar, tidak mudah lemas dan terjauhkan dari penyakit. Persiapan vitamin dan olahraga tidak sekadar cukup, perlu juga dengan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Selain menyiapkan fisik, rohani kita pun perlu asupan kegembiraan, sukacita dan keridhoan dari Allah SWT.
Karena kedua sarana yang sehat dan bugar ini, mengantarkan kita pada harapan agar bisa melaksanakan puasa dan ibadah di Ramadhan dengan maksimal.

Kedelapan, Persiapan finansial.
Persiapan finansial ini bukan persoalan utama, namun tetap diperlukan, taksekadar untuk sahur atau berbuka. Persiapan ini juga penting karena kita juga perlu bersedekah. Apalagi kita tahu setiap amalan yang kita lakukan di bulan mulia ini pahalanya berlipat. Sehingga jangan sampai terlewat.

Begitu pula saat kita menyambut tamu untuk berbuka bersama atau berbagi dengan kaum dhuafa, maka kita pun perlu dana untuk menunjang ibadah ini. Apalagi, hampir di tiap tahunnya, harga kebutuhan pokok selama ramadhan dan jelang idul fitri mendadak naik. Maka kita persiapkan sebaik-baiknya agar antara kebutuhan dan berbuat amal tetap aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun