Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah] Teladan Terbaik Ummat hingga Akhir Zaman

19 Maret 2021   08:08 Diperbarui: 19 Maret 2021   08:22 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.pinterest.com

Siapa yang terlintas di benak Anda ketika ditanya tentang idola? Berbagai nama muncul menyeruak jua di pikiran. Tentu pribadi yang tersebut adalah sosok yang menjadi panutan, sehingga menimbulkan gairah, semangat, hasrat, agar bisa meniru dan meneladan kesuksesannya.

Setiap orang pasti punya idola, sosok yang kita sukai sebagai figur contoh dalam kehidupan kita. Idola adalah seseorang yang memiliki kelebihan yang banyak disukai orang lain atau mereka yang sosoknya menjadi model dalam segala hal, seperti sikap, perilaku, cara berpakaian, termasuk cara bertutur katanya banyak dicontoh orang lain. 

Di dalam Islam mengidolakan sesorang itu diperbolehkan bahkan menjadi suatu keharusan. Ketika seseorang tersebut dapat mempengaruhi kita dan dapat menuntun kitakepada jalan yang diridhai Allah SWT.

Alquran mengajarkan kepada kita untuk memiliki idola. Karena dengan adanya sosok panutan, menjadikan kita memiliki contoh bagaimana memiliki budi pekerti yang luhur. Allah berfirman: "Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung."  (QS Al-Qalam [68]: 4).

Alquran Surat Al-An'am ayat 90 menyebutkan dalam rangkaian ayat-ayat-Nya, terdapat 18 nama Nabi/Rasul. Setelah kedelapan belas nama disebut, Allah berpesan kepada Nabi Muhammad SAW: "Mereka itulah yang telah memperoleh petunjuk dari Allah, maka hendaknya kamu meneladani petunjuk yang mereka peroleh."  Karena itu pula sebagian ulama tafsir menyimpulkan, bahwa pastilah Nabi Muhammad SAW telah meneladani sifat-sifat terpuji para nabi sebelum beliau.

Bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sudah pasti bahwa sebaik-baik teladan adalah Nabi Muhammad SAW. Seluruh perilaku beliau adalah contoh pribadi agung, baik sebagai pemimpin ummat, pendakwah, pejuang, kepala keluarga dan pribadi qur'ani. Allah menjadikan beliau sebagai teladan  yang  baik sekaligus sebagai syahid (pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. "Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab [33]: 2l).

Bahkan kita sebagai ummat Rasul, senantiasa berselawat kepadanya, sebagaimana Allah dan para malaikat pun melakukannya. Selawat bisa mengundang cinta Allah. Selawat mengundang pertolongan Allah. Dengan selawat kita dapat doa dari malaikat. MasyaAllah.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh." (QS. Al-Ahzab [33]: 56)

Imam Al-Qurtubi di dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa selawatnya Allah kepada Nabi Muhammad berarti rahmat dan keridhoan-Nya kepada beliau. Sedangkan selawatnya para malaikat berarti doa dan permohonan ampun (istighfar) mereka bagi Rasulullah. Adapun selawatnya umat beliau merupakan doa dan pengagungan terhadap kedudukan Rasulullah.Muhammad shallallhu 'alaihi wa sallam (Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi, Al-Jmi' li Ahkmil Qur'n, Kairo, Darul Hadis, 2010, jil. VII, hal. 523). Makna-makna ini tidak saja disampaikan oleh Al-Qurthubi tapi juga oleh para mufassir di dalam berbagai kitab mereka.

Kita yang mencintai dan meniru akhlak orang tua saja, senantiasa mendoakannya. Apalagi mencintai dan mengidolakan Rasulullaah, tentu hasrat untuk mendoakan beliau tak akan pernah padam. "Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik 'Alaa Sayyidina Muhammadin Wa 'Alaa Aalihi Wa Ummatihi Ajma'iin."  Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarganya dan kepada ummatnya yang terdahulu, sekarang dan yang akan datang.

Semoga kita senantiasa setia mendapatkan berkah dan berlimpah rahmat dari-Nya, selalu berselawat kepada Nabi SAW dan menjadi ummat Rasulullaah hingga akhir zaman. In syaa Allah, Aamiin.

Salam jumat berkah! Salam penghulu hari! Salam nikmat iman!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun